Tugas Kimia Medisinal (Obat Antiaritmia)

June 22, 2018 | Author: Lala Rahma Qodriyan Sofiakmi | Category: N/A


Comments



Description

TUGAS KIMIA MEDISINALOBAT ANTIARITMIA Disusun Oleh: 1. Rahma Laila Q S 2. Suiswati 105010576 105010577 Dosen Pengampu : Maria Ulfah, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2013 yang masing-masing dilepaskan oleh saraf parasimpatis dan simpatis (gambar bagian atas). Ritme jantung dipengaruhi oleh asetilkolin (Ach) dan noradrenalin (NA). menginvasi ulang (re-invade) serabut otot yang berdekatan.17. Aritmia dapat disebabkan oleh suatu fokus ektopik. suatu mekanisme re-entry terlibat. tetapi ritme dapat terganggu dengan berbagai cara. Aritmia supraventrikular timbul pada miokard atrium atau nodus atrioventrikular (AVN). Yang lebih umum. menyebabkan semua keluhan dari rasa tidak nyaman yang muncul sesekali sampai gejala gagal jantung atau bahkan kematian mendadak. Rahma Laila Q. di mana potensial aksi yang diperlambat untuk alasan patologis tertentu. tetapi aritmia yang serius (misalnya takikardia ventrikular) biasanya berhubungan dengan penyakit jantung (misalnya infark miokard). membentuk suatu loop atau lingkarann depolarisasi (gerakan sirkus). mendepolarisasi lagi. yang mulai tercetus pada frekuensi yang lebih tinggi daripada pacu jantung normal (SAN).S (105010576) Suiswati (105010577) . sementara aritmia ventrikular berasal dari ventrikel. yang kemudian tidak menjadi refrakter. OBAT ANTIARITMIA Ritme jantung normalnya ditentukan oleh sel-sel pacu jantung dalam nodus sinotrial (SAN. atas). Aritmia dapat terjadi pada jantung yang tampaknya sehat. Obat-obat aritmia dapat diklasifikasikan menjadi : 1. aliran Na+ cepat dan aliran Ca2+ yang lebih lambat. sehingga terjadi depolarisasi. 2. SEL PACU JANTUNG Pada SAN dan AVN. tetapi biasanya tidak diketahui bagaimana aksi ini berhubungan dengan efek terapeutik obat. Aritmia yang biasa terjadi setelah infark miokard akut adalah bradikardia sinus. pada sel pacu jantung ada proses konduktansi dari suatu K+ atau potensial pacu jantung tergantung pada beberapa aliran termasuk aliran keluar K+ yang secara bertahap menurun atau berkurang. Akan tetapi. terutama pada pasien dengan penyakit jantung iskemik. terdapat suatu jeda antara kontraksi atrium dan ventrikel. stimulasi. ventrikel. Kecuali untuk β-bloker dan mungkin amiodaron pada infark miokard. infark miokard) yang bisa diterapi dengan β-bloker (kanan bawah). POTENSIAL AKSI JANTUNG Sebagian besar sel jantung mempunyai dua aliran dpolarisasi. dan 3. Periode refrakter yang panjang dari serabut saraf secara normal melindungi serabut saraf dari re-eksitasi selama jantung berdenyut. karena “Ca2+ spike” murni menjalar sangat lambat. pada SAN dan AVN hanya terdapat aliran Ca2+ dan. Pada saat depolarisasi yang Rahma Laila Q. dan serabut Purkinje. Obat yang efektif pada aritmia supraventrikular (kanan atas). Banyak obat antiaritmia sebenarnya menginduksi aritmia letal.Banyak obat antiaritmia mempunyai aktivitas anestetik lokal (yaitu memblok kanal Na+ yang tergantung tegangan) atau antagonis kalsium.S (105010576) Suiswati (105010577) . Efek-efek tersebut menurunkan automatisitas sel pacu jantung dan meningkatkan periode refrakter efektif dari atrium. yang dapat diterapi dengan atropin intravena bila curah jantung diturunkan (kiri atas). tirotoksikosis. tidak terdapat bukti bahwa obat antiaritmia merupakan mortalitas atau angka kematian pada kondisi apapun. Antiaritmia juga diklasifikasikan berdasarkan efek elektrofisiologisnya pada serabut Purkinje (angka romawi). Efek obat antiaritmia pada potensial aksi jantung ditunjukkan pada gambar bagian bawah. Obat yang efektif pada aritmia ventrikular (kiri bawah). Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia tersebut (kiri tengah) Aritmia berkaitan dengan kondisi sters di mana terdapat peningkatan aktivitas adrenergik (emosi. Adenosin intravena digunakan untuk menghentikan takikardia supraventrikular akut. Secara luas adenosin menggantikan verapamil intravena untuk terapi takikardia supraventrikular karena Rahma Laila Q. Verapamil bekerja dengan memblok kanal kalsium tipe L (obat golongan IV) (Lihat pula Bab 15 dan 16) dan mempunyai efek khusus yang sangat kuat pada AVN. Sel pacu jantung dan sel konduksi menerima persarafan otonom.S (105010576) Suiswati (105010577) . Kemiringan (slope) potensial pacu jantung pada SAN lebih besar daripada AVN sehingga SAN normalnya menentukan frekuensi denyut jantung (ritme sinus). Adenosin cepat diinaktivasi (t ½ = 8 – 10 detik) sehingga efek sampingnya singkat (misalnya dispnea. Asetilkolin. Asetilkolin juga menghambat konduksi atrioventrikular.dihasilkan mencapi ambang batas. dengan menghambat kanal kalsium. Noradrenalin menurunkan gK. Serabut vagal melepaskan asetilkolin ke dalam reseptor M2-muskarink. Noradrenalin juga meningkatkan kekuatan kontraksi dengan meningkatkan influks atau masuknya kalsium selama fase plateau (efek inotropik positif). Dengan memperlambat konduktansi atrioventrikular (AV). maka potensial aksi dimulai. Adenosin menstimulasi reseptor adenosin A1 dan membuka kanal K+ yang sensitif terhadap Ach. menyebabkan pelepasan ACh yang memperlambat konduksi dan memperpanjang periode refrakter pada AVN dan berkas His. Noradrenaline. di mana konduksi seluruhnya tergantung pada spike kalsium. bronkospasme). Pemberian digoksin seara oral digunakan pada fibrilasi atrium. di mana atrium berdenyut dengan frekuensi yang begitu tinggi sehingga ventrikel hanya dapat mengikuti secara iregular. digoksin meningkatkan derajat blok dan memperlambat serta memperkuat denyut ventrikel. Verapamil juga menghambat influks Ca2+ selama fase plateu dari potensial aksi sehingga mempunyai efek inotropik negatif. OBAT YANG DIGUNAKAN PADA ARITMIA SUPRAVENTRIKULAR Digoksin menstimulasi aktivitas vagal (Bab 18). Serabut simpatis melepaskan noradrenalin ke reseptor β1 yang terletak di jaringan pacu jantung dan miokard. Hal ini menyebabkan hiperpolarisasi membran sel pada AVN dan. Oleh karena itu. sehingga ambang batas lebih awal dan frekuensi denyut jantung meningkat (efek inotropik positif). aktivasinya meningkatkan konduktansi K+ (gK) dan mengurangi kemiringan (slope) potensial pacu jantung. memperlambat konduksi pada AVN. selanjutnya tercapai ambang batas dan denyut jantung melambat. yang pada kasus tersebut efek inotropik negatif dari verapamil dapat membahayakan. obat terkait pada kanal dan tidak dapat memberi konsribusi terhadap potensial aksi. yang bisa membatasi penggunaanya pada pria (retensi urin). Kuinidin efektif pada terapi aritmia supraventrikular. neuropati dan alveolitis paru. muntah. diare dan aritmia. Obat ini memperlambat fase 0 dan memperpanjang periode refrakter efektif. muntah serta efek antikolinergik yang jelas. Efek samping lainnya termasuk mual. OBAT YANG EFEKTIF PADA ARITMIA SUPRAVENTRIKULAR DAN ARITMIA VENTRIKULAR Obat golongan III bekerja dengan memperlambat repolarisasi (fase3) dan memperpanjang potensial aksi serta periode refrakter pada semua jaringan jantung. Disopramid mempunyai efek inotropik negatif dan bisa menyebabkan hipotensi (terutama bila diberikan secara intravena) serta memperberat gagal jantung. obat golongan IA mengalami disosiasi yang relatif lambat sehingga bila frekuensinya tinggi. Amiodaron mempunyai efek blok terhadap kanal (misalnya kanal K+ serta kanal Na+ inaktif) serta adrenoreseptor β. Sotalol mempunyai sedikit efek samping seperti amiodaron. terutama bila pasien benar-benar mengalami takikardia ventrikular. Amiodaron sering efektif ketika obat-obat lain telah gagal. Obat golongan IA menghasilkan blok yang tergantung frekuensi (penggunaan). Obat golongan IA bekerja dengan memblok kanal Na+ (yang terbuka) yang tergantung tegangan. gangguan tiroid. Selama diastol ketika kanal Na+ tertutup. namun penggunaannya terbatas oleh karena efek samping pada jantung yang berpotennsi menjadi bahaya serta efek samping di luar jantung yang sering terjadi.lebih aman. Sotalol mempunyai efek golongan III yang sama seperti efek golongan II (blok β). Disopramid terutama digunakan secara oral untuk menvegah aritmia ventrikular berulang. Verapamil sebaiknya tidak digunakan bersama dengan β-bloker atau kuinidin karena adanya akumulasi efek inotropik negatif. tetapi memiliki efek samping bloker β yang biasa. Verapamil oral tetap digunakan sebagai profilaksis takikardia supraventrikular. Rahma Laila Q. Efek sampingnya termasuk efek entikolinergik mual.S (105010576) Suiswati (105010577) . tetapi penggunaannya terbatas pada pasien-pasien yang tidak mendapat hasil efektif dengan obat-obat lain karena amiodaron bisa menyebabkan efek samping serius seperti fotosensitivitas. dimana anoksia menyebabkan depolarisasi dan aktivitas aritmogenik. Lidokain yang diberikan secara intravena digunakan pada terpi aritmia ventrikular. Bila ukuran atrium kiri normal. Pada jaringan normal.S (105010576) Suiswati (105010577) . ALTERNATIF UNTUK TERAPI/ENGOBATAN Pacu jantung diperlukan untuk blok total pada jantung dan kadang-kadang digunakan pada takiaritmia. Ablasi bedah pada fokus ektopik atau berkas His adalah metode yang sukses dalam pengendalian aritmia supraventrikular. sekitar 60% pasien relaps (ganti) dalam waktu 1 tahun meskipun mendapat terapi rumatan dengan disopiramid. Akan tetaoi pada daerah iskemik. Akan tetapi.5 detik) dari kanal Na+. banyak kanal Na+ terinaktivasi sehinga rentan terhadap lidokain.OBAT YANG DIGUNAKAN PADA ARITMIA VENTRIKULAR Obat golongan IB memblk kanal Na+ (inaktif) yang tergantung tegangan. Metode yang jauh lebih aman adalah ablasi fokus atau berkas dengan elektroda pada kateler intrakardiak (endocavity ablation). biasanya setelah infark miokard akut. Berbeda dengan obat golongan IA yang memblok kanal Na+ yang terbuka. yang selanjutnya pulih kembali selama diastol. lidokain terutama memblok kanal Na+ yang terbuka. lidokain terutama memblok kanal Na+ yang inaktif. Rahma Laila Q. lidokain mempunyai efek kecil karena cepat terdisosias ( 0. Blok atrioventrikular (AV) yang terjadi menyebabkan pacu jantung dibutuhkan secara permanen. direct current shock (DC shock) atau kejutan arus searah menyebabkan reversi menjadi ritme sinus pada sebagian besar pasien dengan fibrilasi atrium.
Copyright © 2024 DOKUMEN.SITE Inc.