Pertumbuhan Uang Dan Inflasi

June 11, 2018 | Author: Idris afandi | Category: N/A


Comments



Description

Pertumbuhan Uang dan InflasiMay 30th, 2014 Penulis : Nenden Siti Fauziyah (13423041) Dalam ilmu ekonomi makro terkenal beberapa istilah mengenai harga barang dan jumlah uang yaitu inflasi, hiperinflasi dan deflasi. Inflasi merupakan suatu suatu proses meningkatnya harga- harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. [1] Hiperinflasi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal, hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan. [2] Deflasi adalah keadaan moneter yang menunjukkan adanya kecenderungan harga barang-barang yang makin menurun. [3] Kenapa inflasi bisa terjadi ? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan menggunakan teori jumlah uang dan salah satu prinsip dari sepuluh prinsip ekonomi yaitu harga-harga naik atau meningkat ketika pemerintah mencetak terlalu banyak uang. TEORI KLASIK INFLASI namun nilai uanglah yang akan turun. Jumlah Uang yang Beredar.000 tapi Rp 10. kita harus menggaris bawahi tentang teori klasik ini yaitu : “teori ini dikembangkan oleh para pemikir paling awal tentang permasalahan ekonomi“ Pandangan pertama tentang inflasi adalah bahwa inflasi lebih mengenai nilai uang daripada mengenai nilai barang.000. Misalnya.Tingkat Harga-harga dan Nilai Uang Pertama. Tingkat harga merupakan pengukur nilai.000 (sebelum inflasi) kita masih bisa membeli pepaya yang besar dan rasanya manis. Inflasi sendiri merupakan fenomena dalam perekonomian yang berkaitan dengan “nilai alat tukar dalam perekonomian“. Supaya kita dapat mengembangkan teori jumlah uang yang ditentukan dengan mempertimbangkan determinan jumlah uang yang beredar dan . Apa yang terjadi? Karena pepaya merupakan salah satu kebutuhan setiap orang (karena baik untuk kesehatan dan perawatan tubuh) maka bisa saja permintaan konsumen terhadap pepaya akan tetap sama dengan permintaan sebelum inflasi. tapi setelah inflasi membeli pepaya yang manis dan besar itu tidak dengan uang Rp 7. Dengan uang Rp 7. dan Keseimbangan Moneter Nilai uang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. kenaikan tingkat harga berarti nilai uang lebih rendah karena setiap lembar mata uang lokal kita hanya bisa membeli barang dan jasa dengan jumlah yang lebih sedikit. Oleh karena itu. Ketika tingkat harga naik maka orang-orang harus membayar lebih banyak untuk barang dan jasa yang mereka beli. ketika terjadi inflasi harga pepaya naik. Permintaan Uang. dan lain-lain yang mana materi ini telah di bahas di bab Sistem Moneter. Ketiga. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang yaitu jumlah uang yang dimiliki apakah bisa membeli kebutuhan. Pada dasarnya pemintaan uang mencerminkan berapa banyak kekayaan yang ingin dimiliki oleh orang-orang dalam bentuk likuid. Jadi. Permintaan uang. Ketika harga berada diatas titik keseimbangan (harga turun) maka orang- orang akan menyimpan uang lebih banyak daripada yang telah dicetak oleh bank sentral.permintaan uang. Perhatikanlah jumlah uang yang beredar. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang. tingkat diskonto atau dengan penggandaan uang. maka kita harus menempuh langkah-langkah berikut : Pertama. syarat cadangan minimum. maka semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk transaksi pada umumnya.” Kedua. tingkat harga yang tinggi (berarti nilai uang rendah) meningkatkan jumlah permintaan uang. dan yang terpenting adalah tingkat harga rata-rata didalam perekonomian. Jumlah uang yang beredar (JUB) di masyarakat itu dipengaruhi oleh beberapa kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral seperti operasi pasar terbuka. Artinya. Dalam jangka panjang tingkat harga keseluruhan menyesuaikan diri dengan tingkat keseimbangan penawaran dan permintaan. bergantung pada suku bunga yang dapat diperoleh seseorang dengan menggunakan uang untuk memebeli surat obligasi yang menghasilkan bunga dan bukan dengan menyimpannya didalam dompet atau rekening cek dengan bunga rendah. tingkat harga harus turun untuk . Kita dapat mengetahui bahwa “akibat dari beberapa kebijakan bank sentral tersebut akan mempengaruhi jumlah penawaran uang. Pengaruh tingkat harga dalam jangka panjang. Pada tingkat harga keseimbangan. Keterangan :  Semakin ke bawah tingkat harga semakin mahal  Semakin ke atas nilai uang semakin tinggi Dampak-dampak Injeksi Moneter Dalam gambar tersebut kita dapat mengetahui. Pada tingkat harga dibawah titik keseimbangan (harga naik) maka orang-orang akan memiliki uang yang lebih sedikit daripada yang telah dicetak oleh bank sentral dan tingkat harga harus naik untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.menyeimbangkan permintaan dan penawaran. jumlah uang yang ingin dimiliki oleh orang-orang seimbang dengan jumlah uang yang disediakan oleh bank sentral. ketika bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar maka kurva penawaran uang akan bergeser dari MS1 ke MS2. Nilai uang pada sumbu kiri . ” Tinjauan Singkat Proses Penyesuaian Semakin besar permintaan barang dan jasa menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa.dan tingkat harga pada sumbu kanan disesuaikan agar penawaran dan permintaan kembali seimbang. Dikotomi Klasik dan Kenetralan Moneter Apakah perubahan tingkat harga pada barang dan jasa akan mempengaruhi variabel ekonomi lainnya seperti produksi. sehingga nilai uang menjadi turun. Teori yang menyatakan bahwa jumlah uang yang tersedia menentukan tingkat harga dan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah uang menentukan tingkat inflasi dinamakan dengan teori jumlah uang (quantity theory of money). Milton Friedman (ekonom dari Amerika). Isi dari teori ini : Jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian menentukan nilai uang dan pertumbuhan jumlah uang adalah penyebab utama inflasi. tingkat harga naik. kemudian akan meningkatkan jumlah permintaan uang karena orang-orang akan menggunakan lebih banyak uang untuk setiap transaksi. Keseimbangan bergeser dari titik A ke titik B. Variabel . upah tenaga kerja dan suku bunga riil? David Hume (seorang filsuf terkemuka) dan para filsuf sezamannya berpendapat bahwa semua variabel ekonomi harus dibagi menjadi dua kelompok yaitu : variabel nominal dan variabel riil. Jadi ketika terdapat pningkatan jumlah uang yang beredar menjadikan uang semakin banyak. Kenaikan tingkat harga. “Inflasi selalu dan dimanapun menjadi sebuah fenomena moneter. Variabel riil (real variables) yaitu variabel yang diukur dalam unit fisik. Hume berpendapat bahwa jumlah uang yang beredar memengaruhi variabel-variabel nominal tetapi tidak mempengaruhi variabel-variabel riil.000. Velositas uang merujuk pada kecepatan sebuah mata uang bergerak di dalam ekonomi dari dompet ke dompet.000.000 cupcakes dengan harga Rp 20. Y = 6. Dan jumlah uang dalam negara tersebut Rp 5. Maka velositas uang adalah Diketahui P = Rp 20. AKibat dikotomi klasik ini.- Kecepatan dan Persamaan Jumlah Velositas uang (velocity of money) merupakan kecepatan perpindahan uang. V = (P x Y) /M Keterangan :  V : velositas uang  P : tingkat harga (deflator PDB)  Y : jumlah keluaran (PDB riil)  M : jumlah uang Contoh : Misalkan dalam sebuah negara hanya memproduksi 6.000. Sedangkan pemisahan variabel menjadi dua kelompok (variabel nominal dan variabel riil) disebut dengan dikotomi klasik (classical dichotomy).000/cupcakes.000 .nominal (nominal variables) yaitu variabel yang diukur dalam unit moneter.000. Sehingga dikenalah istilah kenetralan moneter (monetary neutrality) -gagasan bahwa perubahan dalam jumlah uang yang beredar tidak mempengaruhi variabel-variabel riil.000. M = Rp 5. yaitu : 1.Ditanyakan V = ? Maka : V= (P x Y) /M = (20.000 x 6. hal ini akan menyebabkan perubahan-perubahan yang sebanding dengan nilai nominal keluaran (PxY) 3. karena uang bersifat netral maka uang tidak mempengaruhi jumlah keluaran. Langkah-langkah yang menjadi inti dari teori jumlah uang dan unsur-unsur yang menjelaskan tingkat harga keseimbangan dan tingkat inflasi. dan nilai moneter keluaran barang dan jasa dalam perekonomian. yang berkaitan dengan jumlah uang. modal fisik.000.000 =24 Artinya. dalam perekonomian itu mata uang negara tersebut rata- rata harus berpindah sebanyak 24 kali per tahun. Karena velositas stabil. Persamaan diatas akan bisa menjadi bentuk persamaan baru yaitu : MxV=PxY Persamaan diatas dinamakan persamaan jumlah (quantity equation) -persamaan MxV=PxY. dan sumber daya alam) dan teknologi produksi yang tersedia. ketika bank sentral mengubah jumlah uang (M). Keluaran barang dan jasa dalam perekonomian (Y) ditentukan oleh persediaan faktor (tenaga kerja. Secara khusus.000) /5.000 /5.000 = 120.000. velositas uang.000. . velositas uang relatif stabil seiring berjalannya waktu 2. modal manusia. Suku bunga riil = suku bunga nominal-laju inflasi Suku bunga nominal = suku bunga riil+laju inflasi Efek fisher (Fisher effect) yaitu penyesuaian suku bunga nominal seiring dengan tingkat inflasi. Pajak Inflasi Pajak inflasi (inflation tax) merupakan penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang. BEBAN-BEBAN INFLASI . Dengan keluaran (Y) dipengaruhi oleh persediaan faktor dan teknologi. Saat bank sentral mengubah jumlah uang yang beredar (M) dan menyebabkan perubahan pada nilai nominal keluaran (PxY) perubahan ini dicerminkan pada perubahan tingkat harga (P). 4. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan inflasi (suku bunga nominal yang telah dikurangi dengan tingkat inflasi. Saat bank sentral meningkatkan jumlah uang yang beredar hasilnya adalah tingkat inflasi yang tinggi. 5. Yang harus diketahui dalam pajak inflasi yaitu : masyarakat tidak membayar langsung pajak kepada masyarakat dan pajak ini dikenakan kepada setiap orang yang memegang uang. Efek Fisher Suku bunga nominal adalah suku bungan yang kita ketahui / yang diberikan oleh bank. Hal ini merupakan akibat atau lanjutan dari teori kenetralan moneter. Variabilitas Harga Relatif dan Kesalahan Alokasi Sumber-sumber Daya Harga-harga berubah hanya sekali-kali. Distorsi Pajak Akibat Inflasi Inflasi seringkali tidak dipertimbangkan dalam penghitungan pajak. Solusinya yaitu dengan membuat indeks pada sistem pajak -hukum pajak dapat dibuat kembali dengan memperhitungkan efek-efek dari inflasi-. Ketika inflasi mengubah harga-harga relatif. Kebingungan dan Ketidaknyamanan . Akibat dari memegang uang lebih sedikit ini sadar atau tidak. Biaya Menu Biaya menu (menu cost) yaitu biaya untuk mengubah harga. sebenarnya kita telah terkena biaya sol sepatu (shoeleather costs) -sumber daya yang terbuang ketika inflasi mendorong orang-orang untuk mengurangi pemegangan uang mereka-.Biaya Sol Sepatu Pajak inflasi menyebabkan kerugian beban baku karena orang- orang menyia-nyiakan sumber daya yang terbatas dengan mencoba untuk menghindari pajak. inflasi menyebabkan harga- harga relatif menjadi lebih berbeda daripada ketika tidak ada inflasi. Untuk menghindari pajak inflasi ini salah satu caranya yaitu dengan memegang uang lebih sedikit. dan paar-pasar menjadi kurang mampu mengalokasikan sumber daya untuk digunakan dengan sebaik- baiknya. keputusan konsumen juga berubah. hal : 155-178 . Gregory. Kerugian Khusus Akibat Inflasi Tidak Terduga : Redistribusi Kekayaan secara Acak Inflasi yang tidak terduga menyebabkan redistribusi kekayaan diantara populai dengan cara yang tidak ada hubungannya dengan kepantasan atau kebutuhan. dkk.Hal ini terjadi karena perubahan nilai uang yang turun secara drastis akibat inflasi. Mankiw. —————– Referensi : 1. redistribusi ini terjadi karena banyak pinjaman dalam perekonomian ditentukan dengan menggunakan satuan hitung yaitu uang. Jakarta : Salemba Empat. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Namun para akuntan sangat sulit untuk menghitung akibat dari inflasi ini karena inflasi mempengaruhi variabel riil. N.
Copyright © 2025 DOKUMEN.SITE Inc.