Pengelolaan Sampah Di Jakarta

June 12, 2018 | Author: Muhammad Fiqih Agusfian | Category: N/A


Comments



Description

I.PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondis yang akan dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya. (Simamora,2006) Persoalan lingkungan yang selalu menjadi isu besar di hampir seluruh wilayah perkotaan adalah masalah sampah. Laju pertumbuhan ekonomi di kota dimungkinkan menjadi daya tarik luar biasa bagi penduduk untuk hijrah ke kota (urbanisasi). Akibatnya jumlah penduduk semakin membengkak, konsumsi masyarakat perkotaan melonjak, yang pada akhirnya akan mengakibatkan jumlah sampah juga meningkat. Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya perusakan dan pencemaran. (Hutagalung, 2007) DKI Jakarta sebagai Ibu kota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan sampah sebesar +6.139,33 ton. Dengan jumlah penduduk yang beraktifitas di Jakarta terus bertambah disertai dengan perubahan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan konsekuensi bertambahnya volume sampah dan kontribusi beragamnya jenis sampah seperti sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam. Selain itu, sebagian besar masyarakat Jakarta masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Sehingga masyarakat dalam menangani sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Kesadaran dan perilaku warga Jakarta untuk membuang sampah pada tempat sampah dan menjaga kebersihan dan keindahan kotanya belum sepenuhnya terlihat terbentuk dari tiap kepribadian warganya baik penduduk tetap maupun penduduk pendatang atau komuter. Dilain pihak, ketersediaan lahan yang semakin sulit dan terbatas serta pengelolaan sampah belum sesuai dengan metoda dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Keadaan ini mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya mencari solusi pengelolaan persampahan yang ramah lingkungan. (Sudrajat,2006) paradigma pola pengelolaan sampah diharapkan tidak lagi mengandalkan pola kumpul angkut buang namun beralih ke pola pengurangan dan penanganan sampah sejak dari sumber. Regulasi yang mengatur upaya pengelolaan sampah skala nasional termuat dalam Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Rumah Tangga. maupun serat kayu atau selulousa. sampah organic yaitu sampah yang tersusun atas bahan organic yang mudah di dekomposisi oleh lingkungan seperti sisa makanan. Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit didekomposisi oleh lingkungan mencakup bahan-bahan seperti plastic. Penyimpanan sampah yaitu tempat sampah . tidak dipakai. daun-daunan. kaca dan bahan sintesa lain yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses degradasinya. Pengelolaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Sampah menurut Soekidjo (2007) dalam Wijayanti (2009) ialah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia atau benda-benda padat yang tidak digunakan dalam kegiatan manusia dan dibuang. tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengolahan limbah domestik yang berada di DKI Jakarta melalui studi literatur yang ada. Sedangkan menurut WHO sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan. TINJAUAN PUSTAKA Sampah adalah semua zat yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumahrumah maupun sisa proses industry.Pengelolaan pada dasarnya merupakan pengendalian dan pemanfaatan semua sumber daya yang menurut suatu perencanaan diperlukan sebagai penyelesaian suatu tujuan tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sampah yaitu suatu proses pengendalian dan pemanfaatan yang berdasar hal perencanaan. II. Pengelolaan sampah mencakup tiga hal pokok yaitu penyimpanan sampah.Dengan adanya Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah. Sampah terdiri dari 2 jenis berdasar karateristik kimiawinya yaitu sampah organic dan anorganik. pelaksanaan serta evaluasi dalam menangani masalah sampah. pengumpulan sampah dan pembuangan sampah. Composting yaitu pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat. Metode pengolahan sampah merupakan cara pengolahan sampah dengan berbagai teknik. Akibatnya. jurang atau tempat sampah. pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. h. g. d. dan sebagainya. kaleng. Pembuangan sampah merupakan suatu proses terakhir dalam pengelolaan sampah dimana kedalamannya termasuk pengangkutan. Perlu diingat bahwa sampah basah harus diolah lebih dahulu (dimasak atau direbus) untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis. Kegiatan pembuangan biasanya dilakukan di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) yang biasanya ditempatkan di daerah tertentu dan tidak mengganggu kegiatan manusia (Wijayanti 2009). antara lain plastik. i. Dengan demikian. Dalam hal ini sebaiknya sampah disediakan tempat sampah yang berbeda jenisnya baik organic dan anorganik. Metode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan air limbah memang baik. e. Recycling. Individual Incenaration. terdiri dari berbagai teknik sesuai perlakuan yaitu seperti berikut (Chandra 2007) a. besi. Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. gelas. Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. b. . hasil akhirnya yaitu pupuk. Pengumpulan sampah atau refuse collection merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan sampah dari tempat penyimpanan sebelum diangkat dan dibuang. Dumping. Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan. Dalam metode ini. Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang. Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau di daur ulang.sementara sebelum itu dikumpulkan dan dibuang. Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk terutama di daerah pedesaaan. pembuangan dan pemusnahan sampah. Dumping in water. Incenaration atau insinerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secara besar-besaran dengn menggunakan fasilitas pabrik. terjadi pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir. c. Discharge to sewers dengan metose sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem pembuangan air limbah. f. Hog Feeding yaitu pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (misalnya: babi). Penyediaan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di Jakarta biasanya terdapat di kawasan komersial. pemilahan harus dilakukan di sumber sampah seperti perumahan. Pemilahan sampah menjadi sangat penting untuk mengetahui sampah yang dapat digunakan dan dimanfaatkan. 2. dan fasilitas lainnya. kawasan komersial. Bahayanya adalah bahwa metode ini dapat menularkan penyakit. Pemilahan sampah dilakukan di TPA. PEMBAHASAN A. fasilitas sosial. Reduction. dan fasilitas sosial. kemudian di olah untuk menghasilkan lemak. penyediaan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik jarang dilakukan. Untuk kawasan permukiman dan rumah tangga. METODOLOGI Praktikum ini dilakukan dengan mengkaji informasi yang berasal dari literatur dan isu-isu yang ada. kawasan khusus. Pasal 5 Permendagri No. Pemanfaatan sampah yang dipakai kembali misalnya kertas bekas. Hal ini kurang sesuai dengan regulasi yang ada. terminal dan tempat-tempat dimana manusia beraktivitas. puskesmas. k. Pemilahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a dilakukan melalui memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenis sampah. III. karena ini akan memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap. kawasan industri. kawasan permukiman. Metode ini digunakan dengan cara menghancurkan sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai ke bentuk yang lebih kecil. Oleh sebab itu. kawasan khusus. kantor. Manajemen Pengelolaan Sampah di Jakarta 1) Pemilahan sampah Pemilahan berarti upaya untuk memisahkan sekumpulan dari “sesuatu” yang sifatnya heterogen menurut jenis atau kelompoknya sehingga menjadi beberapa golongan yang sifatnya homogen. Pemilahan sampah dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga. kawasan industri. fasilitas umum. 2) Pengolahan sampah . fasilitas umum. 33 Tahun 2010 1. sekolah. rumah sakit. pasar. Salvaging. IV.j. Informasi yang dikumpulkan kemudian dibandingkan dengan kebijakan terkait dan literatur yang ada. dan pemrosesan akhir sampah. Sampah organik tidak saja dapat diolah menjadi pupuk (biofertilizer). sudah selayaknya masyarakat kota juga ikut berperan serta mengelola sampah agar tugas pengelolaan sampah ini dapat ditanggung bersama-sama. Namun seiring dengan perkembangan kota beserta permasalahannya. Selain itu gas metan hasil pengomposan bahan organik digunakan untuk menghasilkan listrik 5-6 MW. TPST Bantargebang sudah bisa menghasilkan 60 Ton pupuk kompos setiap hari. pasar. Dari beberapa instansi kebanyakan menghasilkan sampah organik. sampah jalan dan drainase serta sampah yang berasal dari institusi umum lainnya. baik oleh pemerintah maupun masyarakat.Salah satu contoh dari pengelolaan sampah yaitu pembuatan kompos. tetapi juga bisa menjadi bioetanol dan biogas (sumber energi) serta biopestisida mikroba yaitu untuk mengganti pestisida kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. di mana pemerintah lebih banyak melayani masyarakat. Pengelolaan sampah di Jakarta sebagian sudah sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Sampah-sampah plastik diproses untuk dijadikan bijih plastik. Selama ini sebagian besar beban urusan persampahan ditanggung oleh pemerintah kota. rumah makan atau restoran. pengangkutan sampah. Data Timbulan Sampah DKI Jakarta Tahun 2011 . Banyaknya sampah mengakibatkan susahnya pengelolaan untuk itu. Sampah organik sebagian dikomposkan untuk dijadikan pupuk.Sumber timbulan sampah di Jakarta berasal dari pemukiman penduduk. pengolahan sampah. Teknik pengelolaan sampah di Jakarta meliputi pemilahan sampah. Industri daur ulang plastik di TPST Bantargebang telah menghasilkan 5-7 Ton bijih plastik per hari. mulai dari pengangkutan sampah sampai pada penyediaan lahan TPS/TPA. cara utama dalam sebuah kota menyelesaikan masalah sampahnya pemusnahan dengan landfilling. Sampah-sampah yang terkumpul di Bantargebang diproses menjadi beberapa bagian. Selain pembuatan kompos sampah tersebut digunakan sebagai pembangkit listrik. 3) Pemrosesan akhir sampah Sampah yang berada di DKI Jakarta sebagian besar diangkut dan diletakkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kota Bekasi. pengumpulan sampah. B. TPST Bantargebang dikelola oleh PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) selama 15 tahun. toko. Hal ini dikarenakan Pemprov DKI sudah melakukan kontrak dengan Pemerintah Kota Bekasi. hotel atau penginapan. Komposisi dan karakteristik sampah di 5 wilayah administrasi DKI Jakarta 2010 No . 2.479 4. sampah organik sebesar 55. 9. I II 1.065 87.526 5. 4.65 100 Sumber: Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.19 1. 10.37 44.37% dan sampah non organik sebesar 44. Tabel 2. dll) Total Persentase (%) 55. Volume sampah di 5 wilayah administrasi DKI Jakarta Triwulan I.52 4. dari Informasi Dinas Kebersihan Triwulan I Tahun 2010 yaitu.63 20.91 0.61 0.515 5.90% 0 2 964 54 2. Tabel 1.696 6. Januari-Maret Tahun 2010 . Informasi Data Pengelolaan Kebersihan Triwulan I 2011 Data Komposisi dan Karakteristik Sampah DKI Jakarta Tahun 2011 Data komposisi dan karakteristik sampah di 5 Wilayah Administrasi DKI Jakarta. 8. Data detail seperti pada tabel 1.25 0. Pasir. 4. Jenis Karakteristik Sampah Organik Anorganik Kertas Plastik Kayu Kain & Tekstil Karet / Kulit Tiruan Logam / Metal Kaca / Gelas Sampah Bongkahan Sampah B3 Lain-lain (Batu. volume sampah tertanggulangi dan volume sampah yang belum tertanggulangi sebesar. 3.81 1.331 28. 6.519 6.06 1.63%. 7.517 5.07 0. 3. 5.490 5.57 13. 1. 2.430 3.901 25. 2011 No.479 4.10% Sumber: Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Suku Dinas Kebersihan Wilayah Administrasi Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jumlah Prosentase Timbulan (m3/hari) Tertanggulangi (m3/hari) Belum Tertanggulangi (m3/hari) 5. Informasi Data Pengelolaan Kebersihan Triwulan I 2010. informasi lebih lengkapnya seperti terlihat pada tabel 2.642 3. 5.450 12.Berdasarkan data Dinas Kebersihan Triwulan I Tahun 2011 Timbulan sampah dan sampah terangkut di 5 Wilayah Administrasi DKI Jakarta yaitu. 2006. dan Salundik. Saran Perlu diciptakan sebuah inovasi berupa teknologi yang dapat mengolah sampah di DKI Jakarta sehingga pengolahannya kelak tidak bergantung pada TPST Bantargebang di Bekasi. H. Penebar Swadaya.V. Pengelolaan sampah DKI Jakarta sudah cukup sesuai dengan UU RI Nomor 18 Tahun 2008. 2007. Meningkatkan Kualitas Kompos. Wijayanti Putri Dianing. S. PENUTUP Kesimpulan Pengolahan sampah domestik di DKI Jakarta meliputi pengumpulan sampah dari sumber.. Jakarta. Sudrajat. Chandra. VI. Teknologi Pengolahan Sampah. pengangkutan menggunakan truk dari tempat penampungan sementara ke tempat penampungan akhir. M. Simamora. Metode Pengelolaan Sampah dalam Meminimalisir Penyakit Kulit. dan pemrosesan akhir. 2009. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. Mengelola Sampah Kota. Permasalahan yang timbul adalah kurangnya pemilahan sampah sehingga menyulitkan dalam pengolahan selanjutnya. 2006. pengolahan. Selain itu sampah-sampah yang berasal di DKI Jakarta diproses di luar kota Jakarta yaitu di TPST Bantargebang Bekasi. Hubungan Kepadatan Lalat dengan Metode Pembuangan Sampah. DAFTAR PUSTAKA Hutagalung. Selain itu masyarakat Jakarta perlu diinformasikan secara intensif tentang tata cara pengolahan sampah domestik secara mandiri sehingga dapat mengurangi volume sampah kota secara keseluruhan. Indonesia. R. Depok : Universitas Indonesia. 2007. ... Majari Magazine Chemical Engineering Students Indonesia. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Copyright © 2024 DOKUMEN.SITE Inc.