Obat Saluran Nafas

March 23, 2018 | Author: Sariayunanda | Category: Asthma, Allergy, Inflammation, Drugs, Organic Compounds


Comments



Description

FARMAKOLOGI OBAT SALURAN NAFASBY MAINAL FURQAN OBAT PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN • • PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN YANG TIDAK SPESIFIK (CARA = CHRONIC ASPESIFIC RESPIRATORY AFFECTION) YAITU MENCAKUP SEMUA PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN DENGAN : – – – • GEJALA : – – • PENYUMBATAN (OBSTRUKSI) BRONCHI PENGEMBANGAN MUKOSA (UDEMA) SEKRESI DAHAK (SPUTUM) YANG BERLEBIHAN SESAK NAPAS SAAT MENGELUARKAN TENAGA (EXERTION) SELAMA ISTIRAHAT ATAU DISAAT TERJADI SERANGAN BATUK KRONIS MENGELUARKAN DAHAK BERLEBIHAN PENYUMBATAN BRONCHI TERJADI KARENA 3 HAL : – – – HIPER REAKTIVITAS BRONCHI (HRB) ADALAH MENINGKATNYA KEPEKAAN BRONCHI TERHADAP STIMULI (ZAT) NON SPESIFIK DARI UDARA REAKSI ALERGI INFEKSI PENYEBAB PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN SALURAN BRONCHI YANG NORMAL SALURAN BRONCHI YANG TERSUMBAT Umar NSAIDS) • KEDUA : ALERGI YAITU : PECAHNYA IKATAN MOLEKUL ANTIBODI ANTIGEN (ALERGEN) YANG MENGELUARKAN SUATU MEDIATOR YANG DAPAT MENGEMBANGKAN MUKOSA DAN SEKRESI DAHAK – ALERGEN INHALASI (DEBU. DINGIN. SEHINGGA MEMPERKUAT HRB DAN BRONCHO KONTRIKSI Umar . JAMUR) – ALERGEN ORAL DAN LOKAL • KETIGA : INFEKSI YAITU : RADANG YANG PADA SALURAN PERNAFASAN YANG PERUBAHAN PADA SELAPUT LENDIR. KODEIN. BETA BLOCKER. EMOSI) – RANGSANGAN FARMAKOLOGIS (HISTAMIN. ASETOSAL. TEPUNG. BULU BINATANG PIARAAN. KNALPOT) – RANGSANGAN PSIKHIS (STRES. HIPERVENTILASI) – RANGSANGAN KIMIAWI (ASAP ROKOK.3 HAL YANG MENYEBABKAN BRONCHI TERSUMBAT • PERTAMA : HIPER AKTIVITAS BRONCHI (HRB) ADALAH MENINGKATNYA KEPEKAAN BRONCHI TERHADAP ZAT STIMULI (PERANGSANG) TERTENTU YANG DIHIRUP DARI UDARA SEPERTI : – RANGSANGAN FISIS(SUHU. KABUT) – RANGSANGAN FISIK (EXERTION. SEROTONIN. MORFIN. BATUK PRODUKTIF BANYAK MENGELUARKAN DAHAK TIDAK SESAK NAFAS / RINGAN EMFISEMA PARU  PENYEBABNYA : .  BRONCHITIS KRONIS. DENGAN BATUK BERTAHUN – TAHUN SEHINGGA JARINGAN ALVEOLI MENJADI RUSAK AKIBATNYA ALVEOLI TERUS MENERUS MENGEMBANG KEMUDIAN PECAH DAN RUSAK. PENYERAPAN OKSIGEN MENJADI BERKURANG TANDA-TANDANYA : . KULIT MENJADI BIRU. . ASAP DAN HAWA DINGIN) LELAH INFEKSI LETIH DAN TAK BERGAIRAH SESAK NAPAS .JENIS PENYAKIT SAL. PENYEBABNYA : INFEKSI VIRUS YANG MENAHUN /SUPRA INFEKSI TANDA-TANDANYA : . . PERADANGAN STERIL KRONIS DI SALURAN PERNAFASAN ORANG YANG MEMILIKI HRB TINGGI TERHADAP ZAT PERANGSANG (DEBU. Umar NAPAS TERSENGAL–SENGAL BATUK DAN HIPERSEKRESI DAHAK MUDAH LETIH PADA SERANGAN HEBAT. KARENA SUPPLY OKSIGEN BERKURANG BRONCHITIS KRONIS   3.PERNAPASAN 1. ASMA (ASTHMA BRONCHIALE) /BENGEK  PENYEBABNYA :      TANDA-TANDANYA :     2. Log.2005 .EMFISEMA PARU (PENGEMBANGAN PARU-PARU) PP Said/Man.Pel. SALMETEROL + TEOFILIN (BENTUK SLOW RELEASE) .PENGOBATAN ASMA Umar • UNTUK SERANGAN ASMA AKUT – SALBUTAMOL (INHALASI 3 – 5 MENIT) – TERBUTALIN (INHALASI 3 – 5 MENIT) – AMINOFILIN/SALBUTAMOL (I.V) – AMINOFILIN SUPPOSITORIA – PILIHAN TERAKHIR ADRENALIN (I. – ASMA AGAK SERIUS (SERANGAN 1 -2 X SEMINGGU OBATNYA : BEKLOMETASON /FLUTIKASON ATAU BUDESONIDA INHALASI DITAMBAH IPRATROPIUM SEBAGAI BRONCODILATOR – ASMA SERIUS (SERANGAN > 3 X SEMINGGU).V) 2 KALI DALAM 1 JAM • UNTUK TERAPI PEMELIHARAAN – ASMA RINGAN ( SERANGAN < 1 X SEBULAN) OBATNYA : SALBUTAMOL INHALASI – ASMA SEDANG (SERANGAN 1 – 4 X SEBULAN) OBATNYA : BEKLOMETASON /FLUTIKASON ATAU BUDESONIDA INHALASI + B2 MIMETIK.V) DITAMBAH DENGAN PREDNISON /HIDROKORTISON (I. OBATNYA : KORTIKOSTEROID TINGGI. (MEPTIN) • KLENBUTEROL (SPIROPENT) DENGAN EFEDRIN. SEHINGGA DAPAT MUDAH DIKELUARKAN • DENGAN ANTIHISTAMIN : DIGUNAKAN SEBAGAI ANTI KOLINERGIK DAN SEDATIF Umar . 1982 (TINSET) DENGAN OBAT BRONCHODILATOR – – – KORTIKO STEROIDA : OBAT ADRENERGIKA – BEKERJA PADA RESEPTOR ß2 YANG MENDILATASI KERJA BRONCHO • SALBUTAMOL.PENGOBATAN BRONCHITIS KRONIS • DENGAN OBAT ANTI ALERGI (ANTIHISTAMIN) – – – – • KROMOGLIKAT = KHELLIN DALAM BIJI SAGA (INTAL/KOMUDAL) NEDOKROMIL (TILADE/1986) KETOTIFEN (ZADITEN) OKSATOMIDA. 1968 (INOLIN) • FENOTEROL (BEROTEC) • PROKATEROL. 1968 (VENTOLIN/SALBUVEN) • TERBUTALIN. 1970 (BRICRASMA/BRICANYL) • TRETOQUINOL. KARENA BEKERJA JUGA PADA RESEPTOR ß1 YANG DAPAT MENSTIMULIR KERJA JANTUNG • DENGAN MUKOLITIK DAN EKSPEKTORAN : DIGUNAKAN UNTUK MENGENCERKAN DAHAK. ISOPRENALIN DAN OKSIPRENALIN SEBAIK NYA TIDAK DIGUNAKAN. PENANGANAN COPD PREVENTIF : • BERHENTI MEROKOK • SANITASI PENGOBATAN : • BRONCHODILATASI : B2 MIMETIK / Antikolinergik • Eks perokok > Ipratropium • Kombinasi keduanya > . V)  MEMPERKUAT EFEK ADRENERGIK  MENGURANGI SEKRESI DAHAK  OSTEOPOROSIS. LOMUDAL. BRYCANIL)  FENOTEROL (BEROTEC)  TRETOQUINOL (INOLIN)  PROKATEROL (MEPTIN)  RIMITEROL (PULMADIL)  TEOFILIN QUIBRON. TREMOR 4 ANTIKOLINERGIK  IPATROPIUM (ATROVENT)  BRONCHODILATOR  MENGURANGI SEKRESI DAHAK  MULUT KERING. THEOBRON)  AMINOFILIN (EUPHYLIN)         BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR  MUAL. LIDONESTS)  EFEDRIN (ASMASOLON.OBAT ASMA BRONCHITIS DAN EMFISEMA NO GOLONGAN OBAT FUNGSINYA EFEK SAMPING 1 ANTI ALERGIKA  KROMOGLIKAT (INTAL. SALBUVEN)  TERBUTALIN (BRICASMA. TRIAMSINOLON (I. GELISAH. TURNUNANNYA  BERDAYA BRONCHOSPASMOLITIS  UNTUK ASMA KARENA ALERGI  TENGGOROKAN KERING  BATUK . ALEUDRIN)  ORSI PRENALIN (ALUPENT. TREMOR BETA MIMETIKA  SALBUTAMOL (VENTOLIN.TREMOR  SUSAH TIDUR. MUAL. PREDNI. PUSING. IMPOTENSI 6 BUDESONIDA  PULMICORT. + NAFSU MAKAN 6 KORTIKOSTEROID  DEXA.BATUK 2 BETA ADRENERGIKA  ADRENALIN (EFINEPRIN.OBAT . HIDRO.LOMUSOL) DARI KHELIN BIJI SAGA  NEDOCROMIL (TILADE). PUSING 5 ANTIHISTAMIN  KETOTIFEN (ZADITTEN)  OKSATOMIDA (TINSET)  BRONCHODILATOR  BRONCHODILATOR  NGANTUK. TRIAMINIC)  ISO PRENALIN (ISUPREL. RHINOCORT  BRONCHODILATOR 3 Umar . SILOMAT COMP)      BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR BRONCHODILATOR  GELISAH.BRONCHICUM)  FENILPROPANOL AMIN (KOLDEX. MOONFACE. ASMADEX. selektif (albuterol.salmeterol. pirbuterol. Antikolinergik ( ipratropium ) .BRONKODILATOR 1.isoproterenol) 2.non selektif (efedrin. Xantin ( teofilin.aminofilin) 3.terbutalin.adrenalin. B2 Agonist .formoterol ) .metaproterenol. kelelahan .S : tremor.Beta 2 agonist selektif • Cara kerja: merangsang sintesis adenil siklase • Efek : terhadap jantung (β1)dan pembuluh darah (ά )  dapat diabaikan/kecil • E.oral ) -Isoproterenol (inh.Salmeterol (inh) -Albuterol (inh. parenteral ) • Inhalasi: .oral.mengurangi efek samping dan mempercepat efek.nervouness. .parenteral ) -Terbutalin (inh. • Cara pemberian: -Metaproterenol. . mual. • ES/ET : anorexia.TEOFILIN • Cara kerja : -menghambat fosfodiesterase . Pada kadar > 40 mg/L  kejang dan aritmia.insomnia. anxiety.muntah.memblok reseptor adenosin • Batas keamanan sempit (kadar plasma terapi berkisar 10 -20 mg/L) perlu tersedia alat pengkur kadar. sakit kepala. • Metabolisme terutama di Hati • Berinteraksi dgn obat yg berpengaruh . abd discomfort. penambahan ipratropium meningkatkan bronkodilatasi albuterol pd asma berat akut .IPRATROPIUM • Cara kerja : -menghambat reseptor muskarinik • Pemberian inhalasi • Dibanding β agonist .agak kurang efektif. . . . . . . . . dada tertekan.wheezing.batuk.mulut ke ring.NEDOCROMIL • Menghambat degranulasi sel mast paru • Mencegah terjadinya asma • Bukan bronkodilator • ES/ET : iritasi tenggorok. • Pemberian inhalasi .CROMOLYN. usia12 thn .OMALIZUMAB • Antibodi monoklonal anti-IgE • Mengikat IgE yg beredar disirkulasi darah. dan juga menghambat aktivasi IgE yg telah terikat pada sel mast mencegah degra nulasi sel mast • Pemberian parenteral s.k • Utk allergik asma. • Menghambat pengikatan IgE ke sel mast. . LEUKOTRIENE INHIBITOR • Leukotrien  konstriksi bronkus.hipersekresi mukus.edema mukosa.↑ reaktivitas bronkus  Asma • Zileuton (5 lipoksigenase inhibitor) • Zafirlukast ( antagonist reseptor LTD4 ) Montelukast ( antagonist reseptor LTD4 ) • Pemberian oral . KORTIKOSTEROID • Anti inflamasi • Bila bronkodilator tdk memberikan efek yg optimal inhalasi kortikosteroid • Bila FEV1 < 1.5 L  Kortikosteroid oral • 400 μg/hari beclomethason inhalasi setara dgn prednison oral 10 – 15 mg/hari ( utk taper oral & mencegah akut adrenal insufficiency dan ES kortikosteroid oral) . budesonide.suara parau ( hoarseness ) .katarak .• ES Kortikosteroid inhalasi : .osteoporosis . .flunis olide.memperlambat pertumbuhan (pd anak ) • Kortikosteroid inhalasi : beclomethasone.fluticasone.kandidiasis oropharing .triamcinolone. . . DEBU.BILA FUNGSI BULU GETAR (CILIA) TERGANGGU ATAU KARENA KEKERINGAN. TUMOR PARU) ◦ PERUBAHAN SUHU YANG MENDADAK ◦ RANGSANGAN KIMIA (BAU.Pel. YANG DAPAT DITIMBULKAN OLEH BERBAGAI SEBAB.Log. ANTARA LAIN YAITU : ◦ RADANG/INFEKSI SALURAN PERNAPASAN (INFLUENZA) ◦ ALERGI (ASMA) ◦ RANGSANGAN MEKANIS (ASAP ROKOK. BATUK ADALAH SUATU REFLEKS FISIOLOGI PADA KEADAAN SEHAT ATAUPUN SAKIT.2005 . SEHINGGA VISKOSITASNYA MENJADI KENTAL Umar Said/Man. GAS)  DAHAK BRONCHI ◦ DAHAK BRONCHI TERDIRI DARI LARUTAN DALAM AIR SENYAWA KOMPLEKS MUCOPOLISACHARIDA DAN GLYCOPROTEIN YNG DIIKAT OLEH JEMBATAN SULFUR ◦ PENGELUARAN DAHAK AKAN DIPERSULIT. JENIS BATUK DAN PENGOBATANNYA (PENYAKIT SAL.PERNAPASAN YANG TIDAK SPESIFIK) BATUK PRODUKTIF – MERUPAKAN MEKANISME PERLINDUNGAN TUBUH MELALUI LENDIR (DAHAK) TERHADAP MASUKNYA (CARA PENGELUARAN) ZAT ASING DIKERONGKONGAN .  OBAT YANG DIGUNAKAN ADALAH OBAT UNTUK MENGURANGI SIMTOMATIS. PERMENT. AGAR TIDAK KERING DAN MELUNAKKAN SELAPUT LENDIR YANG TERIRITASI SPT : DROP (AKAR MANIS. SEPERTI DENGAN : •UAP AIR MENDIDIH •EMOLIENSIA (ZAT PELUNAK) MEMPERLICIN TENGGOROKAN. PASTILES (MEMPERBANYAK SEKRESI LUDAH) . SUCCUS LIQUIRITIAE).  EXPECTORANSIA (ZAT PENGENCER DAHAK) MEMPERBANYAK PRODUKSI DAHAK DGN CARA MENGENCERKAN DAHAK YANG KENTAL. NH4 CL DALAM OBAT BATUK HITAM (OBH) DIPERKIRAKAN KEGIATAN EXPETORANSIA DAPAT DIPICU OLEH BANYAK MINUM . RADIX IPEKA. SEHINGGA MEMPERMUDAH PENGELUARANNYA. SEPERTI GUAIAKOL. . SPT PD PEROKOK. MUKOLITIK ZAT INI BERDAYA MEROMBAK DAN MELARUTKAN DAHAK SHG KEKENTALANNYA DIKURANGI DAN PENGELUARANNYA DIPERMUDAH. MUKOLITIK EFEKTIF UTK DAHAK YANG SANGAT KENTAL. SPT PADA BRONCHITIS. ZAT INI TDK BERGUNA PD KONDISI BULU GETAR TERGANGGU. SEPERTI : KODEIN. NOSKAPIN. ANTIHISTAMIN : PROMETAZIN.BATUK NON PRODUKTIF ◦ BATUK YANG BERSIFAT KERING. . TANPA DAHAK SEPERTI PADA BATUK KINKHOEST/REJAN ◦ OBAT YANG DIGUNAKAN ADALAH OBAT YANG BERDAYA MENEKAN RANGSANGAN BATUK. ANAESTESI LOKAL : PENTOKSIFERIN OBT INI MENGHAMBAT PENERUSAN RANGSANGAN KE PUSAT BATUK. YAITU : . DIFENHIDRAMIN BERDASARKAN EFEK SEDATIF DAN MENEKAN PERASAAN MENGGELITIK PD TENGGOROKAN . DEXTROMETORPHAN . ZAT PEREDA BATUK. OBAT BATUK NO NAMA OBAT CARAKERJA EFEK TERAPI EFEKSAMPING 1 YANG BEKERJA SENTRAL  KODEIN (CODIPRONT)  BEKERJA SENTRAL. SEDATIF  IDEM  NGANTUK.MUNTAH  PUSING  NOSKAPIN (NARKOTIN. DARI SIFAT SEDATIF DAN EFEK ANTIKOLINERGIK YANG KUAT  IDEM  NGANTUK  DEPRESI PERNAPASAN  ANAK< 1 TH. ROMILAR*)  DAYA TEKAN PUSAT BATUKNYA = DARI CODEIN  TIDAK BERSIFAT ANAGETIK. DILARANG KARENA DAPAT MENYEBAB KAN DEPRESI PERNAPASAN LALU MATI MENDADAK  OXOMEMAZIN (TOPLEXYL*)  IDEM  ANTIKOLINERGIKNYA LEMAH  IDEM  IDEM  DIFENHIDRAMIN (BENADRYL*)  IDEM  BERSIFAT HIIPNOTIK SEDATIF  IDEM  IDEM . NYERI KEPALA  MUAL. LONGATIN.MUNTAH  PROMETAZIN (PHENERGRAN/EXP)  BERDAYA MENEKAN RANGSANGAN BATUK . MENEKAN PUSAT BATUK DI SSP  BIASANYA DIKOMBINASI DENGAN ASETOSAL  SEBAGAI PEREDA RANGSANGAN BATUK DAN ANALGESIK  MUAL.  PUSING. MERKOTIN)  DAYA TEKAN PUSAT BATUKNYA < DARI CODEIN  TIDAK BERSIFAT ANALGESIK  IDEM  IDEM  DEXTROMETORPHAN (BENADRYL. SEHINGGA DAHAK MUDAH KELUAR  SEBAGAI PENCAIR DAHAK  PELINDUNG SEL MUKOSA THD OKSIDASI DAN PENGRUSA KAN OLEH RADIKAL BEBAS  MUAL. MOSAVON)  MENGENCERKAN DAHAK.DILARANG  KARBOSISTEIN (MUCOCIL. MUNTAH  KJ  MENSTIMULASI SEKRESI MUKUS DAN MENCAIRKANNYA  UNTUK HIPERTIROSIS  PENYAKIT GONDOK  OBAT PENGHILANG KERUH PADA LENSA MATA  GANGGUAN TIROID  URTIKARIA  GUAIFENESIN TOPLEXYL. RHINATHIOL)  IDEM  IDEM  IDEM  BROMHEKSIN (BISOLVON. M.MUNTAH  PENDERITA TUKAK LAMBUNG. DENGAN MEMPOLIMERKAN SERAT MUKO POLISAKARIDANYA  SEDIAAN ORAL DAN INHALASI  IDEM  PUSING  BERKERINGAT  NH4 CL  MENSTMULASI BULU GETAR DI MUKOSA UNTUK MENGELUARKAN DAHAK  PENGENCER DAN PENGELUAR DAHAK  MUAL. ADAS)  MENSTMULASI SEKRESI DAHAK  SPASMOLITIK  IDEM EXPECTORAN  NYERI KEPALA .NO NAMA OBAT 3 MUKOLITIK 4 CARA KERJA EFEK TERAPI EFEKSAMPING  ASETILSEISTEIN (FLUIMUCIL)  MENCAIRKAN DAHAK YANG KENTAL DENGAN CARA MEMUTUSKAN JEMBATAN DISULFIDA. SOLMUX. GG  RELAKSASI OTOT MUKOSA BROCHI  PENGENCER DAN PENGELUAR DAHAK  SUCCUS LIQ  BERDAYA SPAMOLITIS (MELAWAN KEJANG OTOT BRONCHI)  IDEM  MINYAK ATSIRI (M. PERMEN. SEKIAN DAN TERIMA KASIH . LAMPIRAN . Treatment of Asthma – Global Initiative for Asthma (GINA) 6point plan • Educate patients to develop a partnership in asthma management • Assess and monitor asthma severity with symptom reports and measures of lung function as much as possible • Avoid exposure to risk factors • Establish medication plans for chronic management in children and adults • Establish individual plans for managing exacerbations • Provide regular follow-up care . Written Action Plans • Written action plans for patients to follow during exacerbations have been shown to: – (Cochrane review of 25 studies) – Decrease emergency department visits – Decrease hospitalizations – Improve lung function – Decrease mortality in patients presenting with an acute asthma exacerbation – NAEPP recommends a written action plan* . but up to 10-50% can .Pharmacotherapy • Long-acting beta2-agonists (LABA) – Beta2-receptors are the predominant receptors in bronchial smooth muscle – Stimulate ATP-cAMP which leads to relaxation of bronchial smooth muscle and inhibition of release of mediators of immediate hypersensitivity – Inhibits release of mast cell mediators such as histamine. and prostaglandin-D2 – Beta1-receptors are predominant receptors in heart. leukotrienes. Pharmacotherapy • Long-acting beta2-agonists (LABA) – Salmeterol (Serevent) – Salmeterol with fluticasone (Advair) – Should only be used as an additional treatment when patients are not adequately controlled with inhaled corticosteroids – Should not be used as rescue medication – Can be used age 4 and above with a DPI – Deaths associated with inappropriate use as only medication for asthma . especially mast cells – Should be used prn not on a regular schedule • Prior to exercise or known exposure to triggers • Up to every 4 hours during acute exacerbation as part of a written action plan . inhibition of release of mediators of immediate hypersensitivity from cells.Pharmacotherapy • Albuterol – Short-acting beta2-agonist • ATP to cAMP leads to relaxation of bronchial smooth muscle. Pharmacotherapy • Inhaled Corticosteroids – Anti-inflammatory (but precise MOA not known) – Act locally in lungs • Some systemic absorption • Risks of possible growth retardation thought to be outweighed by benefits of controlling asthma – Not intended to be used as rescue medication – Benefits may not be fully realized for 1-2 . Pharmacotherapy • Mast cell stabilizers (cromolyn/nedocromil) – Inhibits release of mediators from mast cells (degranulation) after exposure to specific antigens – Blocks Ca2+ ions from entering the mast cell – Safe for pediatrics (including infants) – Should be started 2-4 weeks before allergy season when symptoms are expected to be effective . Pharmacotherapy • Leukotriene receptor antagonists – Leukotriene-mediated effects include: • Airway edema • Smooth muscle contraction • Altered cellular activity associated with the inflammatory process – Receptors have been found in airway smooth muscle cells and macrophages and on other pro-inflammatory cells (including eosinophils and certain myeloid stem cells) and nasal mucosa . Pharmacotherapy • Leukotriene receptor antagonists – No good long-term studies in pediatrics – Montelukast as young as 2. zarfirlukast age 7 – Alternate. but modest improvement when used as primary medication . but not preferred medication in persistent asthma and as addition to ICS – Showed a statistically significant. Pharmacotherapy • Theophylline – Narrow therapeutic index/Maintain 5-20 mcg/mL – Variability in clearance leads to a range of doses that vary 4-fold in order to reach a therapeutic dose – Mechanism of action • Smooth muscle relaxation (bronchodilation) • Suppression of the response of the airways to stimuli • Increase force of contraction of diaphragmatic muscles – Interacts with many other drugs . Various severities of asthma • Step-wise pharmacotherapy treatment program for varying severities of asthma – Mild Intermittent (Step 1) – Mild Persistent (Step 2) – Moderate Persistent (Step 3) – Severe Persistent (Step 4) • Patient fits into the highest category that they meet one of the criteria for . Mild Intermittent Asthma • Day time symptoms < 2 times q week • Night time symptoms < 2 times q month • PEF or FEV1 > 80% of predicted • PEF variability < 20% – PEF and FEV1 values are only for adults and for children over the age of 5 . Mild Persistent Asthma • Day time symptoms > 2/week, but < 1/day • Night time symptoms < 1 night q week • PEF or FEV1 > 80% of predicted • PEF variability 20%-30% Moderate Persistent Asthma • Day time symptoms q day • Night time symptoms > 1 night q week • PEF or FEV1 60%-80% of predicted • PEF variability >30% Severe Persistent Asthma • • • • Day time symptoms: continual Night time symptoms: frequent PEF or FEV1 < 60% of predicted PEF variability > 30% Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 Years • Step 1 (Mild intermittent asthma) – No daily medication needed – PRN short-acting bronchodilator (albuterol) MDI – Severe exacerbations may require systemic corticosteroids – Although the overall diagnosis is “mild intermittent” the exacerbations themselves can still be severe . Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 Years • Step 2 (Mild persistent) – Preferred Treatment • Low-dose inhaled corticosteroid daily – Alternative Treatment (no particular order) • • • • Cromolyn Leukotriene receptor antagonist Nedocromil Sustained release theophylline to maintain a blood level of 5-15 mcg/mL . Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 Years • Step 3 (Moderate persistent) – Preferred Treatment • Low-to-medium dose inhaled corticosteroids • WITH long-acting inhaled beta2-agonist – Alternative Treatment • Increase inhaled corticosteroids within the medium dose range • Add leukotriene receptor antagonist or theophylline to the inhaled corticosteroid . Pharmacotherapy for Adults and Children Over the Age of 5 Years • Step 4 (Severe persistent) – Preferred Treatment • High-dose inhaled corticosteroids • AND long-acting inhaled beta2-agonists • AND (if needed) oral corticosteroids . Pharmacotherapy for Infants and Young Children (<5 years) • Step 1(mild intermittent) – No daily medication needed . Pharmacotherapy for Infants and Young Children (<5 years) • Step 2 (mild persistent) – Preferred treatment • Low-dose inhaled corticosteroids – Alternative treatment • Cromolyn (nebulizer preferred) • OR leukotriene receptor antagonist . Pharmacotherapy for Infants and Young Children (<5 years) • Step 3 (moderate persistent) – Preferred treatment • Low-dose inhaled corticosteroids and longacting beta2-agonist • OR Medium-dose inhaled corticosteroids – Alternative treatment • Low-dose inhaled corticosteroids with either: • Leukotriene receptor antagonist • OR theophylline . Pharmacotherapy for Infants and Young Children (<5 years) • Step 4 (severe persistent) – Preferred treatment • High-dose inhaled corticosteroids • AND long-acting inhaled beta2-agonist • AND (if needed) Oral corticosteroids – For young children. dry powder inhaler (DPI). inhaled medications should be given by nebulizer. or MDI with a chamber/spacer . Acute Exacerbations • Inhaled albuterol is the treatment of choice in absence of impending respiratory failure • MDI with spacer as effective as nebulizer with equivalent doses • Adding an antibiotic during an acute exacerbation is not recommended in the absence of evidence of an acute bacterial infection . Acute Exacerbations • Beneficial – Inhaled atrovent added to beta2agonists – High-dose inhaled corticosteroids – MDI with spacer as effective as nebulizer – Oxygen – Systemic steroids • Likely to be beneficial – IV theophylline . Exercise-induced Bronchospasm • Evaluate for underlying asthma and treat • SABA are best pre-treatment • Mast cell stabilizers less effective than SABA • Anticholinergics less effective than mast cell stabilizers • SABA + mast cell stabilizer not better than SABA alone .
Copyright © 2024 DOKUMEN.SITE Inc.