KEGAWATDARURATANDALAM BIDANG DERMATOLOGI YULI KURNIAWATI 1 Tujuan Pembelajaran Mengetahui mengenai penyakit kedaruratan dalam dermatologi Mampu melakukan penanganan dan melakukan rujukan pada kasus kedaruratan dalam dermatologi 2 PENDAHULUAN Kegawatdaruratan dalam Dermatologi: Nekrolisis Epidermal (Sindroma Steven Johnson (SSJ), Toksik Epidermal Nekrolisis (TEN), (SSJ TEN overlap) Erupsi Alergi Obat 3 Erupsi alergi obat 4 . Sindroma Stevens Johnson.KEGAWATDARURATAN DALAM BIDANG DERMATOLOGI DEFINISI : SUATU KEADAAN PENYAKIT KULIT MENGANCAM JIWA PENDERITA PERLU TINDAKAN CEPAT DAN TEPAT DALAM PENANGANANNYA PENYAKIT YANG SERING DIJUMPAI a.l : Toksik Epidermal Nekrolisis ( TEN ). Nevirapine. erosi ataupun purpura. Etiologi : terutama disebabkan oleh alergi obat. transplantasi sum-sum tulang 5 . Oxicam NSAID Penyebab lain : infeksi. barbiturat. obat dengan risiko tinggi: Gol Sulfa. bula. neoplasma.TOKSIK EPIDERMAL NEKROLISIS (TEN) Sinonim : Sindroma Lyell Penyakit akut & berat ditandai dgn epidermolisis yang luas disertai eritema. vesikel. alupurinol. genital dalam beberapa jam . radang pada konjungtiva.hari Timbul kelainan kulit berupa eritema. purpura yang cepat meluas vesikel. malaise. nyeri (+) 6 .Gambaran klinis : Gejala prodromal : demam. mulut. bula yang mudah pecah meluas Tanda NIKOLSKY (+) bila kulit digesek lapisan epidermis akan terkelupas dari dasarnya sehingga tampak dermis yang eritem. mual. Lesi dapat mengenai mukosa mulut. gangguan keseimbangan elektrolit. perdarahan gastrointestinal. anus Keadaan umum : jelek disertai penurunan kesadaran Komplikasi : bronkopneumonia. gagal ginjal. edema paru.obstruksi jalan nafas. konjungtiva mata. sepsis kematian 7 . genital.kebutaan. Toksik epidermal nekrolisis : 8 . kreatinin. Natrium. ureum. urin rutin. gula darah. SGOT.PEMERIKSAAN PENUNJANG: Laboratorium : darah. SGPT. soft tissue leher EKG 9 . BJ plasma Foto thorak. Kalium. Kulit & Kelamin. Penyakit dalam. plasma & albumin 10 . perawatan bersama melibatkan dokter ICU. THT. Mata Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit seperti penderita luka bakar terapi cairan yang mengandung elektrolit.PENATALAKSANAAN Stop obat penyebab/ yang dikonsumsi dalam 4-30 hari terakhir Penderita dirawat di ruang ICU. bila tidak dijumpai lesi baru dosis diturunkan 5 mg/hari 11 . Kortikosteroid Diberikan hanya pada fase awal penyakit dengan dosis setara PREDNISON 1-2 mg / Kg BB /HARI atau DEXAMETASON Intra Vena 2030 mg/hari dibagi dalam 3-4 kali pemberian (5-7 hari) Pemberian kortikosteroid secara tappering off cepat. Mukosa mulut: kumur-kumur betadin. mandi larutan kalium permanganas 1:10. gargarisma Khan.000. mukokutan: gentian violet 1%/kenalog in oralbase H2 antagonist: cimetidine atau ranitidine iv 2x1 ampul/24 jam List control 12 . Lesi kulit: silver nitrate 0.5%.Pencegahan infeksi. THT. bila perlu diberikan sofratulle seperti pada penanganan luka bakar Konsul ke Bagian Penyakit Dalam. Misal: Sefotaxim 2x1g/hari Terapi topikal perawatan kulit dilakukan kompres NaCl fisiologis pada lesi yang membasah. Antibiotika (sesuai kultur) Indikasi: lekopenia persisten. Mata untuk memonitor komplikasi yang terjadi 13 . tanda awal infeksi dan sepsis. PROGNOSIS Katagori SCORTEN >30 % KEMATIAN 14 . A prognostic Scoring System for Patients with Epidermal Necrolysis 15 . Mortality Rate 16 . infeksi.SINDROMA STEVENS JOHNSON Definisi : suatu sindroma yang ditandai dengan adanya lesi pada kulit. selaput lendir orifisium & mata disertai keadaan umum bervariasi dari ringan berat Etiologi : alergi obat. neoplasma 17 . anus 4-8 % erosi Mata : 80 % konjungtivitis. genital 50 %.Gambaran Klinis : Keadaan umum : ringan penurunan kesadaran Kulit : eritema. hidung. iritis buta 18 . purpura. papul. bula. erosi Mukosa orifisium : mulut 100 %. keadaan lain ulkus kornea. vesikel. Presentasi awal vesikel dan bula 19 . Makula eritem dusky red (Lesi target atipikal). B. Erupsi awal.Sindroma Stevens Johnson A. Erupsi lanjut. C. Nekrolisis epidermal luas dengan karakteristik area erosi luas 20 .Sindroma Stevens Johnson.. D.. Sindroma Stevens Johnson.. Erosi ekstensif dan nekrosis bibir bawah serta mukosa oral. Erosi masif ditutupi krusta pada bibir dan shedding bulu mata 21 .. B. A. Komplikasi : bronkopneumonia. monitor keadaan umum. gangguan keseimbangan cairan & elektrolit syok . obstruksi sal. dosis & cara pemberian sama dgn terapi TEN 22 . cairan & elektrolit lakukan pemeriksaan laboratorium & rontgen foto seperti pada penderita TEN Kortikosteroid life saving. nafas. sepsis kematian PENATALAKSANAAN Stop obat penyebab/yang dikonsumsi 4-30 hari terakhir Rawat. pasang infus mengatur keseimbangan cairan & elektrolit. THT. memasukkan nutrisi & obat Pemberian antibiotika berspektrum luas. & jarang menimbulkan alergi Lakukan konsul ke Bagian Penyakit dalam. Mata monitor komplikasi PROGNOSIS: sesuai Scorten 23 . angioedema. fixed drug eruption.purpura morbiliformis. urtikaria. TEN 24 . eritroderma. sindroma stevens Johnson.DRUG ERUPTION / ERUPSI ALERGI OBAT Erupsi alergi obat : efek samping obat yang bermanifestasi pada kulit & mukosa reaksi alergik Manifestasi klinis : variasi ringan berat makula eritem. DIAGNOSIS : Anamnesis yang teliti riwayat minum obat Timbul akut beberapa jam minggu Keluhan subyektif lain demam. gatal Kelainan kulit simetris. seluruh tubuh Obat yang sama dapat timbul kelainan yang berbeda demikian juga sebaliknya 25 . KOMPLIKASI : Reaksi alergi berjalan terus sehingga kondisi penyakit sulit diduga komplikasi Komplikasi yang mungkin timbul .penyakit bertambah parah TEN .Obstruksi jalan nafas pada angioedema oleh karena udema laring 26 . Makula eritem. morbiliformis 27 . Fixed drug eruption erupsi alergi obat berulang pada tempat lesi yang sama 28 . Urtikaria / Kaligata / Biduran 29 . Angioedema & urtikaria 30 . Eritroderma 31 . PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui atau memastikan penyebab erupsi alergi obat Dilakukan pada saat keadaan penyakit tenang / sembuh Jenis Pemeriksaan : Uji tusuk ( Prick/scratch test ) Uji tempel ( Patch test ) Uji provokasi ( use/ exposure test ) 32 . Uji tusuk/ prick test 33 . Uji tempel / patch test 34 . selanjutnya tidak memakai obat tersebut maupun derivat obat tersebut Pengobatan simtomatik : . .Kortikosteroid dengan dosis setara PREDNISON 1-2 mg/kgBB/hari tgt berat-ringan penyakit.anti histamin 35 .PENATALAKSANAAN Pengobatan kausal : bila kita telah menduga obat penyebab hentikan pemakaian obat tersebut. 36 .
Report "Kegawatdaruratan Dalam Bidang Dermatologi"