KEBUTUHAN SPIRITUALITAS PASIEN

June 22, 2018 | Author: Oktalia Damar Prasetyaningrum | Category: N/A


Comments



Description

KEBUTUHAN SPIRITUALITAS PASIEN OLEH: ETHIC PALUPI PENGERTIAN SPIRITUAL Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan YangMaha Kuasa dan Maha Pencipta. Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek : 1) 2) 3) 4) berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian menemukan arti dan tujuan hidup, menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha dalam kehidupan, diri sendiri, Tinggi. Mempunyai kepercayaaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Konsep kepercayaan mempunyai dua pengertian. 1) 2) Kepercayaan didefinisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti Islam, Kristen, Budha, dan lain-lain. Kepercayaan didefinisikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Ketuhanan, kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai wewenang atau kuasa, suatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan (belief) dan keyakinan sepenuhnya (action). Harapan (hope), harapan merupakan suatu konsep multidimensi, suatu kelanjutan yang sifatnya berupa kebaikan, perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang kurang menyenangkan. Harapan juga merupakan energi yang bisa memberikan motivasi kepada individu untuk mencapai sutau prestasi dan berorientasi ke depan. Agama, adalah sebagai sistem organisasi kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkapkan dengan jelas secara lahiriah mengenai spiritualitasnya. Agama adalah suatu sistem ibadah yang terorganisasi atau teratur. Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal (hubungan antara orang lain dan lingkungan) kerukunan. penting. dan sistem kepercayaan (Dyson. harapan. Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi kesehatan spiritual. Kata “spiritual” sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. 2000). memotivasi. orang lain. 1997). berbeda dengan dimensi fisik. adanya perasaan humor. KETERKAITAN ANTARA SPIRITUAL.dan transpersonal (hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi). ada perubahan hidup. Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan universal bagi semua manusia. inter-. Para ahli keperawatan menyimpulkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia. dan Tuhan (Dossey & Guzzetta. menggerakkan. Dimensi spiritual merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur psikologikal. kebutuhan spiritual dan kesadaran spiritual. untuk memahami makna kata spiritual dapat diketahui dari arti katakata berikut ini : persembahan. Dyson mengamati bahwa perawat menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan seseorang dengan dirinya sendiri. Menurut Reed (1992) spiritual mencakup hubungan intra-. makna spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata : makna. Untuk memahami pengertian spiritual dapat dilihat dari berbagai sumber. fisiologikal atau fisik. dan dengan Tuhan. pemikiran yang intelektual dan berkualitas. sesuatu yang suci. spiritual berarti sesuatu yang mendasar. kekudusan. sosiologikal dan spiritual. Forman. adanya perkembangan pemikiran dan perasaan. Cobb. perasaan atau pernyataan jiwa. KESEHATAN DAN SAKIT . dan transpersonal. Dimensi ini mengintegrasi. Berdasarkan konsep keperawatan. Sedangkan berdasarkan etimologinya. Menurut Oxford English Dictionary. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. orang lain. alam. Spiritual juga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan prilaku serta dalam hubungannya dengan diri sendiri. dan mampu menggerakan serta memimpin cara berfikir dan bertingkah laku seseorang . dimensi supranatural. dan berhubungan dengan organisasi keagaamaan. dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia. Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku self-care klien. pohon. orang tua dan orang sakit. Karakteristik spiritual tersebut. 2) 3) Sumber dukungan Saat stress individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. margasatwa dan iklim. sehingga bisa diketahui bagaimana tingkat spiritualitas seseorang. harmoni atau keselarasan diri). antara lain 1) Hubungan dengan diri sendiri § § 2) Pengetahuan diri (siapa dirinya. seperti tentang makanan diet. 4) Sumber konflik Pada situasi tertentu. mengabadikan dan melindungi alam. apa yang dapat dilakukannya). percaya pada kehidupan atau masa depan. Tidak harmonis . Sikap (percaya pada diri sendiri. Keyakinan spiritual yang perlu di pahami antara lain: 1) Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi klien. Berkomunikasi dengan alam (bertanam. KARAKTERISTIK SPIRITUAL Spiritualitas mempunyai suatu karakter. pengetahuan dan sumber secara timbal balik. Sumber kekuatan dan penyembuhan Individu bisa menahan distress fisik yang luar biasa karena mempunyai keyakinan yang kuat. Mengasuh anak. berjalan kaki). seperti pandangan penyakit. bisa terjadi konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan. Hubungan dengan orang lain Harmonis § § § Berbagi waktu. dan kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf . kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan. Menyakini kehidupan dan kematian. Hubungan dengan alam § § 3) Mengetahui tentang tanaman. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup. Bagi orang beriman hidup ini ada dua tahap yaitu jangka pendek (hidup di dunia) dan jangka panjang (hidup di akhirat). yaitu : 1) Kebutuhan akan kepercayaan dasar (basic trust). diterima. 2002). kebutuhan ini secara terusmenerus diulang guna membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini adalah ibadah. setiap orang ingin dihargai. Kedua secara horisontal yaitu bebas dari rasa bersalah kepada orang lain 6) Kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri {self acceptance dan self esteem). kebutuhan untuk menemukan makna hidup dalam membangun hubungan yang selaras dengan Tuhannya (vertikal) dan sesama manusia (horisontat) serta alam sekitaraya 3) Kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan keseharian. Hubungan dengan Ketuhanan Agamis atau tidak agamis Sembahyang/ berdo’a/ meditasi. 2) Kebutuhan akan makna dan tujuan hidup. pengalaman agama integratif antara ritual peribadatan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. 5) Kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi. 4) Kebutuhan akan pengisian keimanan dengan secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan. Perlengkapan keagamaaan. Di hadapan Tuhan. Menginventarisasi 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia (Clinebell dalam Hawari. Bersatu dengan alam.§ § 4) § § § Konflik dengan orang lain. Kebutuhan ini mencakup dua hal yaitu pertama secara vertikal adalah kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah. 8) Kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi sebagai pribadi yang utuh. 7) Kebutuhan akan rasa aman. Hidup di dunia sifatnya sementara yang merupakan persiapan bagi kehidupan yang kekal di akhirat nanti. derajat atau kedudukan . rasa bersaiah dan berdosa ini merupakan beban mental bagi seseorang dan tidak baik bagi kesehatan jiwa seseorang. terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. tujuannya agar keimanan seseorang tidak melemah. dan diakui oleh lingkungannya. dan berdosa kepada Tuhan. mengembangkan arti penderitaan dan menyakini hikmah dari suatu kejadian atau penderitaan. mengembangkan hubungan antar manusia yang positif. 9) Kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesama manusia. membina integritas personal dan merasa diri berharga. KONSEP-KONSEP YANG TERKAIT DENGAN SPIRITUAL Sebuah isu yang sering muncul dalam konsep keperawatan adalah kesulitan dalam membedakan antara spiritual dengan aspek-aspek yang lain dalam diri manusia. dan memperkirakan bagaimana kebudayaan dengan spiritual saling berhubungan. khususnya membedakan spiritual dari religi. menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan. merasakan kehidupan yang terarah yang terlihat melalui harapan. Selain itu perawat juga perlu memahami perbedaan dimensi spiritual dengan dimensi psikologi. Komunitas keagamaan diperlukan oleh seseorang dengan sering berkumpul dengan orang yang beriman akan mampu meningkatkan iman orang tersebut. rasa percaya dan cinta. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan spiritualnya apabila mampu : 1) 2) 3) 4) 5) 6) merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di dunia/kehidupan. 1995). Apabila seseorang ingin agar derajatnya lebih tinggi dihadapan Tuhan maka dia senantiasa menjaga dan meningkatkan keimanannya.manusia didasarkan pada tingkat keimanan seseorang. Manusia hidup saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban untuk menjaga dan melestarikan alam ini. religi berarti suatu sistem kepercayaan dan praktek yang berhubungan dengan Yang Maha Kuasa (Smith. Religi Berdasarkan kamus. Pargamet (1997) . 10) Kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilainilai religius. Manusia juga tidak dapat dipisahkan dari lingkungan alamnya sebagai tempat hidupnya. Oleh karena itu. hubungan dengan orang disekitarnya senantiasa dijaga. Menurut Martsolf (1997) ada tiga pandangan yang menjelaskan hubungan spiritual dengan kebudayaan. yaitu spiritual dipengaruhi seluruhnya oleh kebudayaan. dan dengan Yang Maha Kuasa. kehilangan. akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara keduanya. dan spiritual dapat dipengaruhi kebudayaan dan pengalaman hidup yang tidak berhubungan dengan kebudayaan. tingkah laku sekelompok masyarakat. Sedangkan praktek religi merupakan cara individu mengekspresikan spiritualnya . dapat digunakan sebagai dasar bahwa religi merupakan sebuah konsep yang lebih sempit daripada spiritual. Dimensi Psikologi Karena fisik. peran. Spangler. 1997). Kebudayaan juga meliputi perilaku. kepercayaan. sangat sulit membedakan dimensi psikologi dengan dimensi spiritual. Manifestasi spiritual dapat dilihat melalui bagaimana cara seseorang berhubungan dengan diri sendiri. MANIFESTASI SPIRITUAL Manifestasi spiritual merupakan cara kita untuk dapat memahami spiritual secara nyata. Dari definisi religi. Jadi dapat dikatakan religi merupakan jembatan menuju spiritual yang membantu cara berfikir. spiritual dipengaruhi pengalaman hidup yang tidak berhubungan dengan kebudayaan. Mengingat spiritual lebih mengacu kepada suatu bagian dalam diri manusia. dan transpersonal (Reed. 1992). merasakan. Akan tetapi sebagai perawat harus mengetahui perbedaan keduanya. psikologi. Seringkali kali kata spiritual dan religi digunakan secara bertukaran. dan Nelson (1983) membedakan dua dimensi ini dengan mengatakan bahwa dimensi psikologi berhubungan dengan hubungan antar manusia seperti : berduka. yang berfungsi untuk mencari makna hidup melalui hubungan intra-. nilai-nilai. dan praktek keagamaan yang diwariskan turuntemurun. dan hubungan dengan Yang Maha Kuasa. orang lain. inter-.mendefinisikan religi sebagai suatu pencarian kebenaran tentang cara-cara yang berhubungan dengan korban atau persembahan. serta . Kebudayaan terdiri dari nilai. dan berperilaku serta membantu seseorang menemukan makna hidup. dan spiritual merupakan aspek yang saling terkait.Spilka. Kebudayaan merupakan kumpulan cara hidup dan berfikir yang dibangun oleh sekelompok orang dalam suatu daerah tertentu (Martsolf. Sedangkan dimensi spiritual merupakan segala hal dalam diri manusia yang berhubungan dengan pencarian makna. dan permasalahan emosional. diri sendiri dari perilaku orang tua mereka. keharmonisan. kehidupan. dan lingkungan sehingga menunjukkan adanya suatu kesatuan (Greer & Moberg. ditemukan bahwa mereka mempunyai persepsi tentang Tuhan dan bentuk sembahyang yang berbeda menurut usia. dan kepribadian anak.merupakan suatu kondisi yang ditandai adanya penerimaan hidup. adanya kedekatan dengan Tuhan. kesejahteraan spiritual termasuk dalam tingkat kebutuhan aktualisasi diri . 1998). seringkali perawat gagal dalam mengenali ekspresi kebutuhan spiritual klien. seks. diri sendiri. Menurut Nolan & Crawford (1997) kebutuhan spiritual sekelompok orang meliputi keinginan kelompok tersebut untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungannya. Dalam kenyataannya. 1998). Karena kurangnya pemahaman tentang kebutuhan spiritual.bagaimana sekelompok orang berhubungan dengan anggota kelompok tersebut (Koenig & Pritchett. tetapi apa yang anak pelajari mengenai Tuhan. Dalam hierarki kebutuhan dasar manusia. Kesejahteraan Spiritual. harapan. agama. Kebutuhan spiritual menyangkut individu dengan orang lain meliputi keinginan memaafkan dan dimaafkan serta mencintai dan dicintai. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPIRITUAL Menurut Taylor & Craven (1997). faktor-faktor yang mempengaruhi spiritual seseorang adalah: 1) Tahap perkembangan seseorang Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-anak dengan empat negara berbeda. mengekspresikan perasaan kesedihan maupun kebahagiaan. untuk bersyukur. Oleh karena keluarga merupakan lingkungan . semua klien akan mengekspresikan dan memanifestasikan kebutuhan spiritual mereka kepada perawat. dan untuk terus berjuang dalam hidup. masyarakat. sehingga perawat gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut. semua manusia memiliki dimensi spiritual. kedamaian. 2) Keluarga Peran orang tua sangat menentukan dalam perkembangan spiritual anak. Contoh kebutuhan spiritual individu adalah kebutuhan seseorang untuk mencari tujuan hidup. Hal yang penting bukan apa yang diajarkan oleh orang tua pada anak tentang Tuhan. seringkali membuat individu terpisah atau kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial. Konflik . proses penyembuhan dianggap sebagai cara Tuhan untuk menunjukkan kebesaranNya walaupun ada juga agama yang menolak intervensi pengobatan. maka pandangan anak ada umumnya diwarnai oleh pengalaman mereka dalam berhubungan dengan saudara dan orang tua. Terpisahnya klien dari ikatan spiritual beresiko terjadinya perubahan fungsi spiritual. Prosedur medis seringkali dapat dipengaruhi oleh ajaran agama seperti sirkumsisi. 6) Terpisah dari ikatan spiritual Menderita sakit terutama yang bersifat akut. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. kehilangan. 3) Latar belakang etnik dan budaya Sikap. Pengalaman hidup yang menyenangkan seperti pernikahan. Anak belajar pentingnya menjalankan kegiatan agama termasuk nilai moral dari hubungan keluarga.terdekat dan pengalaman pertama anak dalam mempersepsikan kehidupan di dunia. proses penuaan. maka keyakinan spiritual dan keinginan untuk sembahyang atau berdoa lebih meningkat dibandingkan dengan pasien yang berpenyakit tidak terminal. Bila klien dihadapkan pada kematian. penderitaan. Kebiasaan hidup sehari-hari juga berubah antara lain tidak dapat menghadiri acara sosial. transplantasi organ. 5) Krisis dan perubahan Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang.dll. 4) Pengalaman hidup sebelumnya Pengalaman hidup baik yang positif maupun pengalaman negatif dapat mempengaruhi spiritual seseorang. Akan tetapi perlu diperhatikan apapun tradisi agama atau sistem kepercayaan yang dianut individu. kelulusan. atau kenaikan pangkat menimbulkan syukur pada Tuhan. dan bahkan kematian. dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan budaya. mengikuti kegiatan agama dan tidak dapat berkumpul dengan keluarga atau teman yang biasa memberikan dukungan setiap saat diinginkan. tetap saja pengalaman spiritual unik bagi setiap individu. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit. keyakinan. 7) Isu moral terkait dengan terapi Pada kebanyakan agama. sterilisasi. Peristiwa buruk dianggap sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan pada manusia untuk menguji imannya. 6) Mencari dukungan spiritual. Pembenaran yang positif dapat membantu seseorang menghadapi situasi stress.antara jenis terapi dengan keyakinan agama sering dialami oleh klien dan tenaga kesehatan. Salah satu cara untuk mendapat pembenaran positif adalah dengan berdiam diri. Beberapa orang manggunakan yoga atau meditasi untuk kembali menenangkan diri dan memfokuskan pikiran kembali untuk menemukan makna dari suatu hal. ataupun konselor. Dukungan spiritual dapat datang dari mana saja. Dengan hal ini diharapkan perawat dapat lebih memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. sebelum membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan spiritual klien. Tetapi dengan bergabung dalam suatu komunitas rohani dapat menimbulkan rasa nyaman dan dapat meningkatkan rasa spiritual. 3) Meditasi. . Perawat dapat menulis perasaan yang sedang dirasakan. atau semua inspirasi dan pikiran-pikiran yang timbul. sambil merenungkan kitab suci atau nyanyian. 2) Berdoa. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan spiritual perawat antara lain sebagai berikut: 1) Beribadah dalam suatu komunitas. 4) Pembenaran yang positif. Banyak orang merasa asing dengan orang-orang yang memiliki agama atau kepercayaan sama. merenungkan berkat dalam hidup dan berserah kepada Yang Maha Kuasa merupakan cara yang baik dalam meningkatkan spiritual. Perawat dapat mencari dukungan spiritual dari komunitas rohaninya. mentor. Cara ini sangat bermanfaat bagi perawat untuk dapat keluar dari situasi stress. Selain itu dukungan spiritual juga dapat diperoleh dari teman. CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PERAWAT Perawat diharapkan terlebih dahulu terpenuhi kebutuhan spiritualnya. Berpartisipasi dalam suatu komunitas rohani dapat meningkatkan spiritualitas. 5) Menulis pengalaman spiritual. membaca kitab suci. pengalaman spiritual yang dialami. Berdoa. Menurut Agus (2002) inti dari pemenuhan kebutuhan spiritual untuk mencapai kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient) adalah proses transendensi dan realisasi. Dalam proses transendensi (menyendiri). Secara umum kita dapat meningkatkan kecerdasan spiritual dengan meningkatkan proses tersier psikologi kita. berusaha mengerti maksud klien. bertanggung jawab. tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan. pengelolaan institusi keperawatan. sedikit menjangkau di luar diri kita. untuk membawa ke permukaan asumsi-asumsi mengenai makna dibalik atau di dalam sesuatu. Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. dan lebih pemberani. lebih sadar diri. keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian dibidang keperawatan (Gaffar. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan atau pelayanan keperawatan. Seseorang dapat menjalankan hubungan yang paling intim dengan hakikat diri terdalamnya atau dengan Tuhannya. lebih jujur terhadap diri sendiri. untuk mencari keterkaitan antara segala sesuatu. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaanpekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan. seseorang dapat mencurahkan segenap kemampuannya untuk memahami makna dari apa yang telah terjadi dan bagaimana seharusnya kejadian itu dapat diperbaiki . praktek keperawatan. 1999).23 tahun 1992 bahwa Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. yaitu kecenderungan untuk bertanya mengapa. pendidikan klien (individu. Dengan memusatkan diri untuk sementara waktu dari keributan dunia. Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien. pencerahan-pencerahan spiritual terjadi. berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan . Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Menurut Undang-undang Kesehatan No. diantaranya : Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti. berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal. Hal serupa juga dikemukakan oleh Danah Zohar & Ian Marshall (2002). Kita menjadi lebih suka merenung. karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. hak atas privasi. konsultan. 2000). Peran Edukator . Mengingat perawat merupakan orang pertama dan secara konsisten selama 24 jam sehari menjalin kontak dengan pasien. dan berhubungan serta pengampunan (Hamid. oleh karena itu perawat sebagai satu-satunya petugas kesehatan yang berinteraksi dengan pasien selama 24 jam maka perawat adalah orang yang tepat untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. advokad pasien. kolaborator. juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasian yang meliputi hak atas peleyanan sebaik-baiknya. berusaha mengenal dan menghargai klien. sehingga dia sangat berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Hal ini perawat menjadi contoh peran spiritual bagi klienya. 2. Menurut Andrew dan Boyle (2002) pemenuhan kebutuhan spiritual memerlukan hubungan interpersonal. pendidik. 2008): 1. Perawat harus mempunyai pegangan tentang keyakianan spiritual yang memenuhi kebutuhanya untuk mendapatkan arti dan tujuan hidup. 3. dan peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut (Hidayat. Peran Sebagai Advokat Klien Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien. hak atas informasi tentang penyakitnya. Peran Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan keadaan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dasar manusia. koordinator. kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan.perasaannya. mencintai. hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. Kebutuhan spiritual klien sering ditemui oleh perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi pelayanan atau asuahn keperawatan. Peran Konsultan Peran perawat sebagai konsultan adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. fiisoterapis. Oleh karena itu data. Peran Pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan.Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan. perencanaan. kerja sama. atau bertukar pendapat dalam bentuk pelayanan selanjutnya. 7. gejala penyakit. bahkan tindakan yang diberikan. 4. yang dilakukan secara sitematis yaitu dengan pendekatan proses keperawatan yang diawali dari pengkajian evaluasi. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Pengkajian aspek spiritual memerlukan hubungan interpersonal yang baik dengan pasien. perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. PROSES KEPERAWATAN Berikut ini akan diuraikan mengenai proses keperawatan pada aspek spiritual (Hamid. sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. Peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien merupakan bagian dari peran dan fungsi perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. penetapan diagnosa. 5. implementasi dan . 2000): 1. Pengkajian Ketepatan waktu pengkajian merupakan hal yang penting yaitu dilakukan setelah pengkajian aspek psikososial pasien. 6. Peran Kolaborator Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalaui tim kesehatan yang terdiri dari dokter. Peran Koordinator Peran ini dilaksakan dengan mengarahkan. ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi. Untuk itu diperlukan sebuah metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah keperawatan. merencanakan. serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. dan (d) hubungan antara keyakinan spiritual dan kondisi kesehatan. cemas. 2. apakah pasien pernah minta dikunjungi oleh pemuka agama? dan apakah pasien mengekspresikan rasa takutnya terhadap kematian? 4) Hubungan interpersonal Siapa pengunjung pasien? bagaimana pasien berespon terhadap pengunjung? apakah pemuka agama datang mengunjungi pasien? Dan bagaimana pasien berhubungan dengan pasien yang lain dan juga dengan perawat? 5) Lingkungan Apakah pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah lainnya? apakah pasien menerima kiriman tanda simpati dari unsur keagamaan dan apakah pasien memakai tanda keagamaan (misalnya memakai jilbab?). serta bercanda yang tidak sesuai atau mengekspresikan kemarahannya terhadap agama?. 3) Verbalisasi Apakah pasien menyebut Tuhan. verbalisasi. b. 2005) mencakup (a) konsep tentang ketuhanan. rumah ibadah atau topik keagamaan lainnya?. perilaku. bermimpi buruk dan berbagai bentuk gangguan tidur lainnya. marah.pengkajian sebaiknya dilakukan setelah perawat dapat membentuk hubungan yang baik dengan pasien atau dengan orang terdekat dengan pasien. Pengkajian tersebut meliputi: 1) Afek dan sikap Apakah pasien tampak kesepian. Pengkajian yang perlu dilakukan meliputi: a. atau perawat telah merasa nyaman untuk membicarakannya. membaca kitab suci atau buku keagamaan? dan apakah pasien seringkali mengeluh. agitasi. doa. Pengkajian data subjektif Pedoman pengkajian yang disusun oleh Stoll (dalam Kozier. depresi. apatis atau preokupasi? 2) Perilaku Apakah pasien tampak berdoa sebelum makan. (b) sumber kekuatan dan harapan. tidak dapat tidur. hubungan interpersonal dan lingkungan. Diagnosa Keperawatan . (c) praktik agama dan ritual. Pengkajian data objektif Pengkajian data objektif dilakukan melalui pengkajian klinik yang meliputi pengkajian afek dan sikap. Pengkajian data objektif terutama dilakukan melalui observasi. atau kekuatan yang lebih besar dari dirinya (NANDA. 2006). kedamaian. Pengertian dari distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dihubungkan dengan diri. mengekspresikan ditinggalkan atau marah kepada Tuhan. menolak berinteraksi dengan teman dan keluarga. mengekspresikan terasing. dan tanda-tanda disfungsi serta data objektif yang relevan. meliputi. Tujuan asuhan keperawatan pada pasien dengan distres spiritual difokuskan pada menciptakan lingkungan yang mendukung praktek keagamaan dan kepercayaan yang biasanya dilakukan. Tujuan ditetapkan secara individual dengan mempertimbangkan riwayat pasien. dan keempat koping buruk. meliputi. 2) Berhubungan dengan orang lain. musik. musik. dan tidak ada ketertarikan kepada bacaan agama. Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA. orang lain. memaafkan diri. mengasingkan diri. mendengar / menulis musik). 3) Berhubungan dengan seni. tidak mampu berpartisipasi 'alam aktifitas agama. tidak mampu untuk mengalami transenden. tidak mampu ibadah. ketiga rasa bersalah. cemas. perubahan mendadak dalam praktek keagamaan. mengungkapkan terpisah dari sistem dukungan. . meliputi. arti dan tujuan hidup. 3. literatur dan alam. perubahan hidup. Kedua marah. dan keberanian. tidak mampu introspeksi dan mengalami penderitaan tanpa harapan. pertama mengekspresikan kurang dalam harapan. Perencanaan Setelah diagnosa keperawatan dan faktor yang berhubungan teridentifikasi. penerimaan. seni. cinta. 2006) batasan karakteristik dari diagnosa keperawatan distres spiritual adalah 1) berhubungan dengan diri. Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA. kesendirian atau pengasingan sosial. nyeri. tidak mampu mengekspresikan kondisi kreatif (bernyanyi. area beresiko. meminta untuk bertemu pemimpin agama. tidak ada ketertarikan kepada alam. 4) Berhubungan dengan kekuatan yang melebihi dirinya. literature.Diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan masalah spiritual menurut North American Nursing Diagnosis Association adalah distres spiritual (NANDA. 2006) faktor yang berhubungan dari diagnosa keperawatan distress spiritual adalah. kematian dan sekarat diri atau orang lain. deprivasi/kurang sosiokultural. selanjutnya perawat dan pasien menyusun kriteria hasil dan rencana intervensi. dan penyakit kronis diri atau orang lain. meliputi. 2006). menolak berinteraksi dengan pemimpin agama. alam. 8) kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin. 9) kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam dan sesama manusia. 2) kebutuhan akan makna dan tujuan hidup. 6) mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati yang berarti menghayati masalah pasien. spesifik. dan 6) memberikan sumber spiritual atau cara lain yang relevan. 4) kebutuhan akan pengisian keimanan dengan secara teratur mengadakan hubungan dengan Tuhan. 5) berespon secara singkat. 5) meningkatkan perasaan penuh harapan. 7) kebutuhan akan rasa aman terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa depan. dan aktual. dan 7) membantu memfasilitasi pasien agar dapat memenuhi kewajiban agama. perawat menerapkan rencana intervensi dengan melakukan prinsip-prinsip kegiatan asuhan keperawatan sebagai berikut : 1) periksa keyakinan spiritual pribadi perawat. perawat juga harus memperhatikan 10 butir kebutuhan dasar spiritual manusia seperti yang disampaikan oleh Clinebell (Hawari. 4) mengetahui pesan non verbal tentang kebutuhan spiritual pasien. Pada tahap implementasi ini. 2) membantu pasien menggunakan sumber dari dalam dirinya dengan cara yang lebih efektif untuk mengatasi situasi yang sedang dialami. 2005) perencanaan pada pasien dengan distres spiritual dirancang untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dengan: 1) membantu pasien memenuhi kewajiban agamanya.Menurut (Kozier. 3) jangan beranggapan pasien tidak mempunyai kebutuhan spiritual. 8) memberitahu pelayanan spiritual yang tersedia di rumah sakit. tinggi sebagai pribadl yang utuh. 3) membantu pasien mempertahankan atau membina hubungan personal yang dinamik dengan Maha Pencipta ketika sedang menghadapi peristiwa yang kurang menyenangkan. Perawat berperan sebagai communicator bila pasien menginginkan untuk bertemu dengan petugas rohaniawan atau bila menurut perawat memerlukan bantuan rohaniawan dalam mengatasi masalah spirituahiya. 2002) yang meliputi: 1) kebutuhan akan kepercayaan dasar. 6) kebutuhan akan penerimaan diri dan harga diri. 10) kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan nilainilai religius. 4) membantu pasien mencari arti keberadaannya dan situasi yang sedang dihadapinya. . 5) kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa. 3) kebutuhan akan komitmen peribadatan dan hubungannya dengan keseharian. 2) fokuskan perhatian pada persepsi pasien terhadap kebutuhan spiritualnya. 4. Implementasi Pada tahap implementasi. jika diperlukan. 3) siapkan artikel tentang spiritual. dan kembangkan rasa pemanfaatan waktu untuk berdo'a atau ritual keagamaan. Hawks. 2) beri semangat untuk menggunakan sumber-sumber spiritual. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. 7) berekspersi empati dengan perasaan pasien. dan 5) menunjukkan afek positif. tanpa rasa bersalah dan kecemasan. 3) menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka dengan pemuka agama. dan 12) bantu pasien untuk berekspresi yang sesuai dan bantu mengungkapkan rasa marah dengan cara yang baik (McCloskey dan Bulechek. 7th edition. 8) fasilitasi pasien dalam meditasi. 2005. DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat. berdo'a dan ritual keagamaan lainnya. Medical Surgical Nursing : Clinical Management For Positive Outcome. 5. perawat perlu mengumpulkan data terkait dengan pencapaian tujuan asuhan keperawatan. 2006). Jakarta : Salemba Medika Black M. 4) tunjuk penasihat spiritual pilihan pasien. Joyce&Jane H. sesuai pilihan pasien. Adapun aktivitasnya meliputi: 1) buka ekspresi pasien terhadap kesendirian dan ketidakberdayaan. jika diperlukan. 4) mengekspresikan arti positif terhadap situasi dan keberadaannya. Evaluasi Untuk mengetahui apakah pasien telah mencapai kriteria hasil yang ditetapkan pada fase perencanaan. 5) gunakan teknik klarifikasi nilai untuk membantu pasien mengklarifikasi kepercayaan dan nilai. 2004. 11) buka perasaan pasien terhadap keadaan sakit dan kematian. intervensi keperawatan dari diagnosa distres spiritual salah satunya adalah support spiritual. Tujuan asuhan keperawatan tercapai apabila secara umum pasien : 1) mampu beristirahat dengan tenang. 6) mampu untuk mendengar perasaan pasien. 9) dengarkan dengan baik-baik komunikasi pasien.Menurut McCloskey dan Bulechek (2006) dalam Nursing Interventions Classification (NIC). St Louis : Elseiver Inc. . Definisi support spiritual adalah membantu pasien untuk merasa seimbang dan berhubungan dengan kekuatan Maha Besar. 2) mengekspresikan rasa damai berhubungan dengan Tuhan. 10) yakinkan kepada pasien bahwa perawat akan dapat mensupport pasien ketika sedang menderita. J. & Kruszweski. (1989). Research & Practice. 1998. Mc.Dugan. Lindbert. Concept. 2001. (1993). Louis : Mosby Years Book.Lippincott Company. 24 (1) :18 Farland M&Leininger M. Meidiana Dwidiyanti. Grow-Hill Companies. P. Fundamental of Nursing Concept.B. W.O. & Perry. Edisi revisi. Madeline.G. Soekidjo Notoatmodjo. New York : National league for nursing press. 1993. St. Hunter.A. Philadelphia : J. A. T. St Louis : Mosby. Edisi 1. Third edition. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Manusia. Laughter and Tears: Best Medicine for Stress. Principles and Practice Of Psychiatric Nursing. M. (1983). Culture Care Diversity and Universality : A Theory Of Nursing. . Introduction to Person – Centered Nursing. 2002. Jakarta : Rineka Cipta. Aplikasi Model Konseptual Keperawatan. A. Semarang : Akper Depkes Semarang Potter. Laraia M. Leininger M. D. Nursing Forum. Transcultural Nursing. Process and Practice. Stuart G. 1991. Theories. 7th edition. Documents Similar To KEBUTUHAN SPIRITUALITAS PASIENSkip carouselcarousel previouscarousel nextSpiritualitas Dalam Keperawatanuploaded by Niela FivieKonsep Spiritual It As Dalam Keperawatanuploaded by Ayiek BleaztIdentifikasi Jurnal Spiritualuploaded by Nurul Bintu MiftahResume Kebutuhan Spiritual Pasienuploaded by Merlin MerlianaPengertian Spiritualuploaded by Luffy JelekzAspek Kesehatan Spiritual Dalam Keperawatanuploaded by stikesimcbintaroASPEK SPIRITUAL DALAM KEPERAWATANuploaded by romadaniPleno 4 Makalah (Peran Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien)uploaded by AnakAgung Ari NoviaDimensi Spiritual Kesehatanuploaded by samidranAspek Spiritual Dalam Keperawatanuploaded by krisnagASUHAN KEPERAWATAN NYERIuploaded by wahyu mgdistessskuuploaded by Novita SariAspek spiritual dalam proses keperawatanuploaded by liutamimakharelaKebutuhan Spiritualuploaded by Wiky WijaksanaMakalah Jadi Keb.spiritualuploaded by Ahmad Naviz IbrahimovicMakalah Agama Dan Konsep Sehat Sakituploaded by Mades WibawantaraPENGARUH BUDAYA TERHADAP KESEHATANuploaded by Larry Blucy UcyAskep Distres Spiritualuploaded by Pipit Fitriya SugandaTerapi Berkebunuploaded by MustafaLuthfiHubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan Pencegahan Dekubitusuploaded by mohd. roy afdhalKonsep Spiritual Susiuploaded by Dwi Ari ShandyKONSEP SPIRITUAL.docuploaded by Wali Mahanwardhana_spiritpaliatifuploaded by Made WardhanaAkaruploaded by Jon CruzJawaban Learning Task 4uploaded by Dwie Mas Pujastutie KdPenyakit Terminaluploaded by NovHa AjjaDistressuploaded by laeliyahKonsep Spiritual Dalam Keperawatanuploaded by YunitaSariDepresi Postpartum uploaded by Eja AzlyzaFaktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Spiritualuploaded by Ari Saadah Az ZahraMore From Oktalia Damar PrasetyaningrumSkip carouselcarousel previouscarousel nextAnfis tiroiduploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumDM Downloaduploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumLicence Text for AxioVision LEuploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumAnfis tiroid.pdfuploaded by Oktalia Damar Prasetyaningrumhipertiroidismeuploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumPcsuploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumConversation 1uploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumFisure Aniuploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumConversation 1uploaded by Oktalia Damar PrasetyaningrumFooter MenuBack To TopAboutAbout ScribdPressOur blogJoin our team!Contact UsJoin todayInvite FriendsGiftsSupportHelp / FAQAccessibilityPurchase helpAdChoicesPublishersLegalTermsPrivacyCopyrightSocial MediaCopyright © 2018 Scribd Inc. .Browse Books.Site Directory.Site Language: English中文EspañolالعربيةPortuguês日本語DeutschFrançaisTurkceРусский языкTiếng việtJęzyk polskiBahasa indonesiaYou're Reading a Free PreviewDownloadClose DialogAre you sure?This action might not be possible to undo. Are you sure you want to continue?CANCELOK
Copyright © 2024 DOKUMEN.SITE Inc.