KEBENARAN 1

June 9, 2018 | Author: musakkir | Category: N/A


Comments



Description

KEBENARANMakalah Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu DI SUSUN OLEH HADIJAH NPM : 100201 6703 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM GAJAH PUTIH TAKENGON 2011 .................................. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan untuk seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini... Wb Pujisyukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga banyak hal-hal yang penuh manfaat yang masih dapat kita lakukan bersama.............................................. Semoga makalah ini akan menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca dan terimakasih atas segala perhatianya.. ...... BAB I PENDAHULUAN....... Wb 04 April 2012 Penulis DAFTAR ISI Kata pengantar........................ Daftar isi......................................... Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini tentu terdapat kekurangan maupun kesilapan baik secara sengaja ataupun tanpa sengaja.......................................................................................... terutama kepada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.......... Makalah ini disusun demi memenuhi tugas mata kuliah filsafat ilmu dengan harapan nantinya dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman-teman semuanya.......... Wasalamualaikum Wr. Oleh sebab itu saran dan kritik dari pembaca sangat membantu penyempurnaan makalah ini dikemudian hari............... KATA PENGANTAR Asalamualaikum Wr.............. Shalawat beriringan salam penulis kirimkan ke hadirat nabi Muhammad SAW yang telah begitu berjasa membawa kita sekalian kealam islami dan penuh dengan ilmu pengetahuan..... .......................... menyampaikan nilai-nilai kebenaran........... A....... E......... menjelaskan............................................ BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran......... C..... kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu dapat dimengerti................. Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas fenomena alam atau simplifikasi atas fenomena tersebut............................DEFINISI KEBENARAN......................... Daftar Pustaka.. ...........................TEORI KEBENARAN.................................... Fenomena alam adalah fakta............................................... Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam......JENIS-JENIS KEBENARAN............ Pendidikan pada umumnya dan ilmu pengetahuan pada khususnya mengemban tugas utama untuk menemukan....................... Beberapa cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran.... kenyataan yang tunduk pada instrumen-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul.............................................................................PENEMUAN KEBENARAN....................................SIFAT KEBENARAN....... Pengalaman-pengalaman yang diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat penalaran rasional................................. B............BAB II PEMBAHASAN.................................. D....................................... pengembangan.............................................................................. BAB III PENUTUP............ antara lain dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui pengalaman atau empiris................................ Kebenaran yang satu di bawah kebenaran yang lain tingkatan kualitasnya ada kebenaran instrumen. Jika manusia mengerti dan memahami kebenaran. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.Semua orang yang berhasrat untuk mencintai kebenaran. bertindak sesuai dengan kebenaran. ada kebenaran khusus individual. Kebenaran sebagai ruang lingkup dan obyek Instrumen manusia sudah lama menjadi penyelidikan manusia. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran. konflik spikologis. Menurut para ahli filsafat itu bertingkat-tingkat bahkan tingkat-tingkat tersebut bersifat hirarkhis. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran. tanpa melaksanakan kebenaran tersebut manusia akan mengalami pertentangan batin. . Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Ada kebenaran alami dan ada pula kebenaran illahi. ada pula kebenaran umum universal. Manusia sepanjang sejarah kebudayaannya menyelidiki secara terus menerus apakah hakekat kebenaran itu. ada kebenaran mutlak (instrumen). karena memang tanpa rencana. Memang ada aktifitas mencari kebenaran. (1990) sebagai berikut: a. dkk. c. Namun demikian adakalanya pendapat itu ternyata tidak dapat dibuktikan . misalnya orang-orang yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan sering diterima sebagai kebenaran meskipun pendapat itu tidak didasarkan kepada pembuktian ilmiah. Penemuan “Coba dan Ralat” (Trial Dan Error) Penemuan coba dan ralat terjadi tanpa adanya kepastian akan berhasil atau tidak berhasil kebenaran yang dicari. Dalam sejarah manusia. tetapi aktifitas itu mengandung unsure spekulatif atau “untung-untungan”. dan tidak diketahui tujuanya. Cara-cara untuk menemukan kebenaran sebagaimana diuraikan oleh Hartono Kasamadi. Penemuan melalui Otoritas atau Kewibawaan Pendapat orang-orang yang memiliki kewibawaan. Cara ini tidak dapat diterima dalam metode keilmuan untuk menggali pengetahuan atau ilmu. Pendapat itu tetap berguna. PENEMUAN KEBENARAN Cara untuk menemukan kebenaran berbeda-beda. terutama dalam merangsang usaha penemuan baru bagi orang-orang yang menyangsikanya. BAB II PEMBAHASAN A. Dari berbagai cara untuk menemukan kebenaran dapat dilihat cara yang ilmiah dan nonilmiah. Pendapat itu tidak berarti tidak ada gunanya. b. tidak terarah. Cara coba dan ralat inipun tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam usaha untuk mengungkapkan kebenaran. penemuan secara kebetulan itu banyak juga yang berguna walaupun terjadinya tidak dengan cara yang ilmiah. Penemuan Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan adalah penemuan yang berlangsung tanpa disengaja. tidak disengaja dan tanpa rencana. Penemuan dengan cara ini kerap kali memerlukan waktu yang lama. 100 2[2] Drs. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah Cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah ialah yang dilakukan melalui penelitian. artinya terpimpim oleh objek dan tidak mengalami distorsi karena adanya berbagai prasangka subjektif. Dalam menghadapi masalah. Kemudian ia mungkin memilih satu instrumen pemecahan. Setiap penelitian ilmiah harus objektif. 2008. Jakarta. manusia berusaha menganalisisnya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada pemecahan yang tepat. Penemuan secara spekulatif Cara ini mirip dengan cara coba dan ralat. Filsafat Ilmu dan Perkembanganya di Indonesia. Cara berpikir yang ditempuh pada tingkat permulaan dalam memecahkan masalah adalah dengan cara berpikir analitis dan cara berpikir sintetis. Seseorang yang menghadapi suatu masalah yang harus dipecahkan pada penemuan secara spekulatif.101 . DEFINISI KEBENARAN 1[1] Drs. Akan tetapi. Jakarta.surajiyo.surajiyo. perbedaanya dengan coba dan ralat memang ada. Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu pada manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran sampai pada taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat. Dengan demikian pendapat pemegang otoritas itu bukanlah pendapat yang berasal dari penelitian. Bumi Aksara. Cirri lainya adalah universalis. melainkan hanya berdasarkan pemikiran. Hal. Penemuan Kebenaran Lewat Cara Berpikir kritis dan Rasional Telah banyak kebenaran yang dicapai oleh manusia sebagai hasil upayanya menggunakan kemampuan berpikirnya. Hal. Filsafat Ilmu dan Perkembanganya di Indonesia. dan bahwa setiap gejala yang tampak dapat dicari penjelasanya secara ilmiah. 2008. e. yaitu pelaksanaanya yang metodis harus mencapai suatu kesseluruhan yang logis dan koheren.2[2] B. f. Bumi Aksara. PT.1[1] d. sekalipun ia tidak yakin mengenai pemecahanya. mungkin sekali ia membuat sejumlah alternative pemecahan. PT. kebenaranya. Pada setiap penelitian ilmiah melekat cirri-ciri umum. jika manusia mengerti dan memahami kebenaran. Tingkatan instrumen. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (oleh Purwadarminta). Tingkatan ilmiah. Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan human. Secara umum orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai kebenaran. renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya 4. konflik spilogis. Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu ditunjukan oleh kebenaran. yaitu: a. rasio dan instrumen murni. tanpa melaksankan konflik kebenaran. . Keadaan yang benar (cocok dengan hal atau keadaan sesungguhnya). diolah pula dengan rasio 3. maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi : 1. ditemukan arti kebenaran. Problematik mengenai kebenaran merupakan masalah yang mengacu pada tumbuh dan berkembangnya dalam filsafat ilmu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran. Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia 2. kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan. manusia akan mengalami pertentangan batin. Hal kebenaran sesungguhnya merupakan tema sentral di dalam filsafat ilmu. sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Manusia selalu mencari kebenaran. Tingkat filosofis. pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara. Berdasarkan scope potensi subjek. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran. JENIS-JENIS KEBENARAN Kebenaran dapat dibagi dalam tiga jenis menurut telaah dalam filsafat ilmu. Jalan kebetulan C. ketulusan hati. yaitu: 1. Sifat kebenaran dapat dibedakan menjadi tiga hal. Kebenaran Semantikal. yaitu: a. sifat. D. dimana setiap pengetahuan yang dimiliki ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. b. adalah kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata dan bahasa. perkenanan. c. f. adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada maupun diadakan. dan disitu terlihat sifat-sifat dari kebenaran. Pengetahuan itu berupa: . kejujuran. adalah kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia. b. Selalu izin. Kebenaran Epistemologikal. e. c. Kebenaran Ontologikal. dan nilai itu sendiri. SIFATKEBENARAN Karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kualitas. maka setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada. hubungan. betul demikian halnya). Membangun pengetahuan tergantung dari hubungan antara subjek dan objek. yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat. mana yang dominan. maka pembuktiannya harus melalui indera pula. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya. Jadi jika membangun pengetahuan melalui indera atau sense experience. d. artinya amat terikat pada subjek yang mengenal. kritis. dan spekulatif. 2. yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan para ahli sejenis. Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan. c. 3. Pengetahuan filsafat. maka jenis pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran .a. Jika subjek yang berperan. Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif. Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama. Pengetahuan ilmiah. Pengetahuan agama bersifat dogmatis yang selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah tertentu sehingga pernyataan dalam kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil penelitian yang penemuan mutakhir. Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense knowledge. bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran analitis. Sifat kebenaran yang terkandung adalah absolute-intersubjektif. b. Implikasi dari penggunaan alat untuk memperoleh pengetahuan akanmengakibatkan karakteristik kebenaran yang dikandung oleh pengetahuan akan memiliki cara tertentu untuk membuktikannya. maka jenis pengetahuannya mengandung nilai kebenaran yang sifatnya objektif. Pengetahuan kepercayaan/ pengetahuan otoritatif e. Pengetahuan tersebut berupa : a. Sebaliknya. yang bersifat subjektif. Kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. Adapun kebenaran dapat berkaitan dengan : 1. Pengetahuan agama yang bersifat instrument 2. Kualitas pengetahuan Artinya bahwa setiap pengetahuan dimiliki seseorang yang mengetahui suatu obyek ditinjau dari pengetahuan yang dibangun. Karakteristik cara membangun pengetahuan: a. Pengetahuan filasafati yang sifatnya instrumen-intersubyektif d. Keyakinan 3. Pengetahuan lain-lain . Pengetahuan biasa yang sifatnya subyektif b. Pengetahuan ilmiah yang bersifat instrument c. Pengetahuan intuitif d. Pengetahuan akal budi c. Penginderaan/ sense experience b. Jenis pengetahuan menurut instrumen karakteristik: a. jika objek yang berperan. Akal instrumen/ ratio/ intuisi c. Pengetahuan indrawi b. yakni: 1. yaitu apa yang diketahui subjek dan realitas sebagaimana adanya. atau yang tidak ada sebagai ada. yang dapat kita sebut sebagai ilmu pengetahuan. adalah salah. atau yang tidak ada sebagai tidak ada. adalah benar. Kebenaran sebagai persesuaian juga disebut 3[3] http://phianz1989. melalui penelitian. terdapat beberapa teori tentang kebenaran. Atau dapat pula dikatakan bahwa kebenaran terletak pada kesesuaian antara subjek dan objek. Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya. Menurut teori ini.com/2011/11/pengetahuan-dan-kebenaran-dalam.4. sebaliknya bila yang dominan objek maka sifatnya objektif. yang diperoleh dari kegiatan ilmiah. dengan metode yang sistematis. Dengan ini Aristoteles sudah meletakkan dasar bagi teori kebenaran sebagai persesuaian bahwa kebenaran adalah persesuaian antara apa yang dikatakan dengan kenyataan. mengatakan hal yang ada sebagai tidak ada. Hanya pengetahuan tertentu. namun tidk semua hal itu langsung kita golongkan sebagai ilmu pengetahuan.3[3] E. Ketergantungan terjadinya pengetahuan. analisis dan pengujian data secara ilmiah. Dalam sejarah filsafat. kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. TEORIKEBENARAN Ilmu pengetahuan terkait erat dengan pencarian kebenaran. Teori Koresondensi / Teori Persesuaian (The Correspondence theory of truth) Teori ini sampai tingkat tertentu sudah dimunculkan Aristoteles. yang artinya bagaimana hubungan subjek dan objek. Sebaliknya.html . yakni kebenaran ilmiah. Jadi suatau pernyataan dianggap benar jika apa yang dinyatakan memiliki keterkaitan (correspondence) dengan kenyataan yang diungkapkan dalam pernyataan itu. mengatakan yang ada sebagai ada. Bila yang dominan subjek maka sifatnya subjektif.blogspot. Ada banyak yang termasuk pengetahuan manusia. Menurut teori ini. Dalam mengungkapkan realitas itu. dianut oleh kaum rasionalis seperti Leibniz. Oleh karena itu. Kebenaran terjadi pada pengetahuan. ditentukan oleh apakah pernyataan. Maka suatu pengetahuan.sebagai kebenaran empiris. Pengetahuan terbukti benar dan menjadi benar oleh kenyataan yang sesuai dengan apa yang diungkapkan pengetahuan itu. pernyataan. . teori. dlsb. harus mengungkapkan relaitas yang sebenarnya. Descartes. bagi teori ini. maka teori yang kedua ini. proposisi atau teori didukung fakta atau tidak. Benedictus Spinoza. yang berselaran dengan realitas yang serasi dengan sitasi instrumen. Bagi kaum . proposisi. kebenaran tidak ditemukan dalam kesesuaian antara proposisin dengan kenyataanmelainkan dalam relasi antara proposisi baru dengan proposisi yang sudah ada. Statemaent (pernyataan) b. Persesuaian (instrumen) c. George Hegel. Dengan demikian ada lima instrumen yang perlu yaitu : a. Suatu ide. kebenaran akan muncul dengan sendirinya ketika apa yang dinyatakan sebagai benar memang sesuai dengan kenyataan. atau teori. atau hipotesis dianggap benar jika proposisi itu meneguhkan dan konsisten dengan proposisi sebelumnya yang dianggap benar. atau teori yang benar. yaitu teori kebenaran sebagai keteguhan. Putusan (judgements) 2. Kenyataan (realitas) e. karena kebenaran suatu pernyataan proposisi. konsep. Teori Konsistensi atau Teori Koherensi (The Coherence Theory of Truth) Jika teori kebenaran sebagai persesuaian dianut oleh kaum empiris. Situasi (situation) d. mengungkapkan realitas adalah hal yang pokok bagi kegiatan ilmiah. Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan dengan fakta. Matematika dan ilmu-ilmu pasti lainnya sangat menekankan teori ini. pengetahuan tidak mungkin instrumen keluar dari pikiran atau akal budi manusia untuk berhadapan langsung dengan realitas. Ide tersebut benar jika ide itu berguna atau berhasil memecahkan persoalan kemacetan. konsep solusinya. Dengan kata lain. ide. (3) Sokrates pasti mati. jika ide itu benar. mengatakan bahwa suatu pernyataan atau proposisi benar atau salah. pernyataan itu benar jika pernyataan itu cocok dengan instrumen pemikiran yang ada. pernyataan. kebenaran sama artinya dengan kegunaan. Bagikaum pragmatis. 3. Teori Pragmatisme (The Pragmatic Theory of Truth) Teori pragmatis tentang kebenaran ini dikembangkan dan dianut oleh para pilosof pragmatis dari Amerika seperti Charles Sanders Pierce dan William James. Maka.rasionalis. Menurut para penganut teori ini. maka ketika diterapkan . Jadi. Misalnya: (1) Semua manusia pasti mati. dan dari situ instrumen diketahui apakah pengetahuan itu benar atau tidak. konsep. Ide yang benar adalah ide yang paling mampu memungkinkan seseorang—berdasarkan ide itu—melakukan sesuatu secara paling berhasil dan tepat guna. berhasil dan berguna adalah instrumen utama untuk menentukan apakah suatu ide benar atau tidak. Maka kebenaran sesunguhnya hanya berkaitan dengan implikasi logis dari instrumen pemikiran yang ada. Piecre mengatakan bahwa ide yang jelas dan benar mau tidak mau mempunyai konsekuensi praktis pada tindakan tertentu. (2) Sokrates adalah manusia. “wajibkan kendaraan pribadi ditumpangi minimal oleh tiga penumpang”. ide bahwa kemacetan di jalan-jalan besar di Jakarta disebabkan terlalu banyak kendaraan pribadi yang ditumpangi satu orang. adalah mengatakan bahwa proposisi itu berkaitan dan meneguhkan proposisi atau pernyataan yang lain atau tidak. Contohnya. Dengan kata lain. atau hipotesis yang benar adalah ide yang berguna. Artinya. fungsi dari berpikir bukan untuk menangkap kenyataan tertentu. Menurut William James. Benar. Sebaliknya. Ide yang benar adalah ide yang berfungsi dan berlaku membantu manusia bertindak secara tertentu secara berhasil. melainkan untuk membentuk ide tertentu demi memuaskan kebutuhan atau kepentingan manusia. Artinya. Menurutnya. berlaku. ide tentang kinerja sebagai berbanding lurus dengan reward atau appraisal. Maka kebenaran. Ini berarti pula. Maka menurut Jhon Dewey dan William James. Contohnya. Ide yang berguna lalu berarti ide yang benar dan sebaliknya. ide yang benar . apa perbedaan praktis yang akan timbul dari ide ini dibandingkan dengan ide yang tidak benar. ide yang salah. pernyataan penting bagi James adalah jika suatu ide diangap benar. Dengan demikian bagi William James.akan berguna dan berhasil untuk memecahkan suatu persoalan dan menentukan perilaku manusia. sama artinya dengan berfungsi. instrumen teori yang benar adalah instrumen teori yang berguna dan berfungsi memenuhi tuntutan dan kebutuhan kita. dengan demikian. jika ide tertentu itu benar. William James mengembangkan teori pragmatisnya dengan berangkat dari pemikirannya tentang “berpikir”. Apa konsekuensi praktis yang berbeda dari ide yang benar dibandingkan dengan ide yang keliru. maka ide itu akan berguna dan berhasil membantu manusia untuk bertindak secara tertentu. sama dengan berguna atau kebergunaan. suatu ide yang benar akan memungkinkan kita dan menuntun kita untuk sampai pada kbenaran. atau memungkinkan kita untuk sampai pada apa yang diklaim dalam instrumen pernyataan tersebut. Ide ini benar jika naiknya jaminan bagi pekerja ternyata meningkatkan kinerja atau produktifitas pekerja. Oleh karena itu. ide yang benar adalah ide yang dalam penerapannya paling berguna dan paling behasil memungkinkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. adalah ide yang tidak berguna atau tidak berfungsi membanu kita memenuhi kebutuhan kita. Menurut teori ini. Demikian pula. Demikian sebaliknya. Jadi. Kebenaran adalah kesan subjek tentang suatu realita. kaum pragmatis sesungguhnya tidak menolak teori kebenaran dari kaum rasionalis maupun teori kebenaran kaum empiris. Suatu ide yang benar adalah ide yang memungkinkan saya berhasil memperbaiki atau menciptakan sesuatu. 4. Misalnya. bagi mereka suatu kebenaran apriori hanya benar bila kalau kebenaran itu berguna dalam penerapannya yang memunginkan manusia bertindak secara efektif. Kebenaran tak cukup hanya diukur dengan rasion dan kemauan individu. “Dengan ini saya mengangkat anda sebagai manager perusahaan TX”. Hanya saja. dan perbandingan antara kesan dengan realita objek. tolok ukur kebenaran suatu ide bukanlah realitas statis. Kebenaran yang terutama ditekankan oleh kaum pragmatis ini adalah kebenaran yang menyangkut “pengetahuan bagaimana” (know-how). Jika keduanya ada persesuaian. Dengan pernyataan itu tercipta sebuah realitas baru yaitu anda sebagai manager perusahaan TX. suatu pernyataan dianggap benar jika ia menciptakan realitas. Kebenaran bersifat objective. persamaan maka itu benar. tetapijusteru dengan pernyataan itu tercipta realitas sebagaimana yang diungkapkan dalam pernyataan itu. keseluruhan kenyataan yang memperlihatkan kebergunaan ide tersebut. . Namun justeru inilah yang ingin ditolak oleh para filsuf ini. Jhon Austin. Dalam hal ini. Kebenaran Religius atau teori kebenaran performatif (The Performative Theory of Thruth) Teori ini terutama dianut oleh filsuf seperti Frank Ramsey. melainkan realitas tindakan. Jadi pernyataan yang benar bukanlah pernyataan yang mengungkapkan realitas. dan Peter Strawson. Filsuf-filsuf ini mau menentang teori klasik bahwa “benar” dan “salah” adalah ungkapan yang hanya menyatakan sesuatu (deskriptif). sesungguhnya adalah instrumen untuk bertindak secara berhasil. Proposisi yang benar berarti proposisi itu menyatakan sesuatu yang memang dianggap benar. Bahkan bagi kaum instrumen kebenarn aillahi ini adalah kebenaran tertinggi. Falsifikasi terhadap sesuatu akan menyebabkan suatu teori yang telah mapan ditolak karena hasilnya instrume.universal.4[4] BAB III PENUTUP 4[4] http://mawardiumm. Teori Kebenaran Konsensus Suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada instrumen atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung instrumen tersebut.com/2008/02/kebenaran-dalam-perspektif-filsafat. Banyak sejarawan dan filosof sains masa kini menekankan bahwa serangkaian fenomena atau realitas yang dipilih untuk dipelajari oleh kelompok ilmiah tertentu ditentukan oleh pandangan tertentu tentang realitas yang telah diterima secara apriori oleh kelompok tersebut. Pandangan apriori ini disebut instrumen oleh Kuhn dan world view oleh Sardar. Pengujian suatu instrumen terjadi setelah adanya kegagalan berlarut-larut dalam memecahkan masalah yang menimbulkan krisis. Paradigma ialah apa yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota suatu masyarakat sains atau dengan kata lain masyarakat sains adalah orang-orang yang memiliki suatu instrumen bersama. 5. Masyarakat sains mencapai instrumen yang kokoh karena adanya instrumen. Teori baru yang memenangkan kompetisi akan mengalami verifikasi . Proses verifikasi-falsifikasi memiliki kebaikan yang sangat mirip dengan kebenaran dan memungkinkan adanya penjelasan tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian antara fakta dan teori. Nilai kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan itu adalah objektif namun bersifat superrasional dan superindividual. karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.berlaku bagi seluruh umat manusia.html .blogspot. Wujud kebenaran itu ada yang berupa penghayatan lahiriah. ada pula yang umum. perisitwa. Bahwa substansi kebenaran adalah di dalam antaraksi kepribadian manusia dengan alam semesta. nilai-nilai (norma dan hukum) yang bersifat umum. KESIMPULAN Bahwa kebenaran itu sangat ditentukan oleh potensi subyek kemudian pula tingkatan validitas. jasmaniah.r asio. Semua teori kebenaran itu ada dan dipraktekkan manusia di dalam kehidupan nyata. ada yang berupa ide-ide yang merupkan pemahaman potensi subjek (mental. abadi dan universal. Bahkan ada pula yang mutlak. Kebenaran ditentukan oleh potensi subyek yang berperanan di dalam penghayatan atas sesuatu itu. . Bahwa kebenaran itu ada yang relatif terbatas. intelektual). Tingkat wujud kebenaran ditentukan oleh potensi subjek yang menjangkaunya. Yang mana masing-masing mempunyai nilai di dalam kehidupan manusia. Bahwa kebenaran itu adalah perwujudan dari pemahaman (comprehension) subjek tentang sesuatu terutama yang bersumber dari sesuatu yang diluar subyek itu realita. indera.
Copyright © 2024 DOKUMEN.SITE Inc.